Harga Gabah di Musim Tanam 1 Tahun 2025 Tembus Rp 7.200 per Kilogram

Harga Gabah di Musim Tanam 1 Tahun 2025 Tembus Rp 7.200 per Kilogram --

RADAR BENGKULU, MUKOMUKO - Musim tanam ke-satu (MT-1)  tahun 2025 ini menjadi berkah bagi petani padi di Kabupaten Mukomuko. Pasalnya, harga gabah terbilang tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya saat momen panen raya. 

Harga gabah di MT-1 tahun 2025 ini membukukan catatan yang impresif. Di penghujung panen raya harga gabah tembus Rp 7200 per kilogram. 

"Kalau pantauan kami kemarin. Di akhir-akhir panen itu harga gabah tembus Rp 7.200 per kilogram. Itu harga tokeh (pengepul) ke petani," kata Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Lubuk Pinang, Trisno Putra, SP, kemarin. 

Katanya, sejak awal panen raya, harga gabah start di angka Rp 6000an per kilogram. Harga itu masih termasuk tinggi juga dibandikan dengan harga tahun-tahun sebelumnya yang bisa anjlok sampai dibawah Rp 5500 per kilogram. 

Trisno kembali mengakui, turunya Bulog secara langsung membeli gabah petani sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yakni Rp 6500 per kilogram, mampu mendongkrak harga gabah secara keseluruhan. 

BACA JUGA:Bimtek 4 Hari, Jadwal Materi Cuma 2 Hari, Pembukaan Dihadiri Bupati dan Kadis PMD

BACA JUGA:Desa di Mukomuko, Nelan Indah Juara 1 Lomba Desa Tingkat Provinsi Bengkulu

"Menurut kami, turunya Bulog kemarin pengaruhnya besar terhadap naiknya harga gabah. Tokeh-tokeh juga harus belum mahal. Setidaknya kemarin harga gabah di atas Rp 6000 per kilogram," kata Trisno. 

Ia menambahkan, sawah-sawah di Daerah Irigasi (DI) sayap kiri Bendung Manjunto meliputi kecamatan Lubuk Pinang, XIV Koto, dan Air Manjunto, mayoritas sudah selesai tanam musim tanam ke-dua (MT-2). 

Mukomuko kembali akan masuk panen raya diperkirakan pada akhir Agustus sampai pertengahan September 2025. 

"Kalau sawah-sawah di DI sayap kiri, khususnya Lubuk Pinang itu mayoritas sudah tanam padi semua," ujar Trisno. 

Kata Trisno, semangat petani padi sekarang ini tumbuh. Ia yakin itu turut dipengaruhi harga gabah yang tinggi. Ia berharap pada musim tanam ke-dua ini nanti Bulog kembali turun membeli gabah petani dengan harga tinggi. 

"Kalau harapan petani, Bulog kembali turun dan kalau bisa kuota pembelian ditambah. Jadi harga di tingkat petani bisa stabil seperti kemarin," demikian Trisno.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan