Raksasa Energi Tiongkok Gelontorkan Dana Rp 7 Triliun ke Bengkulu untuk PLTB

Raksasa Energi Tiongkok Gelontorkan Rp7 Triliun ke Bengkulu untuk Bangun PLTB--
RADAR BENGKULU – Angin segar. Investasi benar-benar bertiup ke Bengkulu. Kali ini, datang dari negeri Tirai Bambu. Sebuah perusahaan energi raksasa asal Tiongkok, PT Investasi Ming Yang, resmi menggandeng Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk proyek ambisius: pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) bernilai jumbo, Rp 7 triliun!
Kesepakatan kerja sama ini diteken dalam bentuk nota kesepahaman (MoU) antara Pemprov Bengkulu dan PT Investasi Ming Yang, Sabtu (24/5).
Proyek ini tak hanya diklaim bakal menjadi motor penggerak energi bersih di wilayah barat Sumatera, tapi juga diharapkan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Bengkulu ke level yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.
“Ini bukan proyek biasa. Ini langkah besar menuju energi masa depan yang ramah lingkungan,” tegas Maria Gultom, perwakilan dari Presiden Direktur PT Investasi Ming Yang, Gofu.
BACA JUGA:Pasca Gempa di Bengkulu, 1 Orang Meninggal dan Dua Orang Masih Dirawat
BACA JUGA:Enam Pemda di Provinsi Bengkulu Sukses Pertahankan WTP, Satu Melorot ke WDP
Menurut Maria, pihaknya telah mengerahkan tim ahli dari Shanghai untuk melakukan studi kelayakan langsung di sejumlah titik di Bengkulu.
Hasilnya? Angin Bengkulu dinilai stabil dan kuat—ideal untuk dikonversi menjadi sumber listrik terbarukan.
“Bengkulu punya potensi luar biasa. Kita tidak hanya bicara soal turbin berdiri megah di perbukitan, tapi soal bagaimana ini membuka lapangan kerja, menghidupkan ekonomi lokal, dan memperkuat komitmen Indonesia terhadap energi hijau,” ujarnya.
PLTB ini digadang-gadang akan menjadi salah satu yang terbesar di Sumatera.
Selain menyuplai kebutuhan energi lokal, proyek ini juga berpeluang menjadi penyokong listrik kawasan industri di sekitar pelabuhan Pulau Baai dan sekitarnya.
Maria menyatakan komitmennya untuk menjalankan pembangunan sesuai prinsip keberlanjutan. “Kami hadir bukan hanya untuk bisnis, tapi juga untuk memberi manfaat jangka panjang bagi daerah,” kata Maria.
Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, pun tak bisa menyembunyikan optimismenya. Baginya, investasi ini adalah jawaban konkrit atas tantangan pembangunan yang selama ini keterbatasan fiskal.
“APBD kita tidak cukup untuk mengejar pertumbuhan 8 persen seperti target Presiden Prabowo. Maka caranya satu, buka pintu investasi selebar-lebarnya,” ujar Helmi usai penandatanganan MoU.