KKT Bencoolen Tolak Pemindahan Lokasi Festival Tabut Tahun 2025

KKT Bencoolen Tolak Pemindahan Lokasi Festival Tabut Tahun 2025-tangkapan layar-
Ironisnya, lanjut dia, pemerintah berencana menjadikan Festival Tabut tahun ini sebagai ajang berskala internasional dengan mengundang perwakilan dari berbagai provinsi dan negara sahabat. Namun dari sisi dukungan anggaran, realitasnya tidak sejalan.
“Kami dituntut tampil maksimal, tapi anggaran tak memadai. Jadi yang terjadi nanti, hanya tampilan seadanya, tak layak untuk event promosi budaya tingkat dunia,” katanya.
BACA JUGA: Dedy Wahyudi : Kami Mendukung Penegakan Hukum Oleh Kejati Bengkulu
Dengan waktu persiapan yang tersisa 41 hari, KKT mengaku belum memulai pengerjaan Tabut. Syiafril memperingatkan, jika dalam dua pekan ke depan belum ada kejelasan soal tambahan dana, maka besar kemungkinan pelaksanaan Festival Tabut 2025 akan jauh dari ekspektasi publik.
Dalam kesempatan itu, Syiafril juga menegaskan bahwa KKT tidak akan mengambil dana Rp 90 juta yang ditawarkan, karena khawatir akan menimbulkan persoalan hukum di kemudian hari.
Ia menyarankan agar Pemprov mencari solusi lain. Seperti menggandeng perusahaan swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), atau mencari terobosan lain yang aman secara hukum.
“Kami tidak ingin tersangkut masalah hukum hanya karena dana tak cukup dan asal digunakan. Kalau tidak bisa dari APBD, ya carilah solusi lain. Yang penting, tradisi Tabut tetap bisa berlangsung layak dan terhormat,” pungkasnya.