Mengenal Babat Gongso, Kuliner Khas Semarang yang lezat perpaduan kuliner lokal Negara Tionghoa

Kuliner Khas Semarang yang lezat dengan perpaduan kuliner lokal Negara Tionghoa -Poto ilustrasi-
Cara memasak tersebut disesuaikan oleh komunitas lokal untuk mengolah babat, yaitu bagian perut sapi.
Pada waktu itu, babat menjadi salah satu bahan yang ada di kawasan Jawa.
Lebih sering dijadikan sajian berkuah, babat muncul dalam bentuk lain melalui babat gongso.
Para pedagang kaki lima di Semarang juga banyak yang mulai memasak babat dengan berbagai bumbu dan menerapkan teknik menumis.
Dari situlah muncul babat gongso.
Mengenai sebutan gongso, sejatinya nama ini berasal dari Bahasa Jawa yang memiliki arti ditumis.
Sementara itu, dampak budaya Tionghoa terlihat dalam pemakaian bumbu kecap manis dan cara menumisnya.
Babat gongso menyajikan tekstur babat yang lembut. Bumbu dalam hidangan ini juga meresap dengan baik dan menciptakan rasa yang gurih, manis, serta agak pedas.