Yuk Cobain Puyuh Goreng di Warung Bu Latifah, Kuliner Khas Wisata Alam Cadas yang nikmat dan menjadi ikon

Reporter: Eka Purnama Sari |

Editor: syariah m |

Senin , 05 May 2025 - 08:32

Yuk Cobain Puyuh Goreng di Warung Bu Latifah, Kuliner Khas Wisata Alam Cadas yang nikmat dan menjadi ikon bagi wisatawan-poto ilustrasi-

yuk cobain puyuh goreng di warung bu latifah, kuliner khas wisata alam cadas yang nikmat dan menjadi ikon                             
 
radarbengkulu - bagi yang telah mengunjungi wisata alam sungai wana wisata cadas ngampar, cikatomas, gunungsari, kecamatan sadananya, kabupaten ciamis, mungkin sudah menikmati lezatnya hidangan sederhana di warung ini. 
 
mengutip dari laman inijabar.com, pemilik kedai itu adalah latifah (47) yang telah berjualan di daerah wisata alam itu sejak tahun 2017, menyajikan menu spesial yang kini menjadi simbol kuliner di wilayah tersebut. 
 
"mulanya hanya main-main," kata latifah singkat. 
dengan modal awal rp10 juta dari ibunya dan adiknya, ia memulai usaha kecil di imbanagara. 
akan tetapi, ketika berpindah ke daerah wisata cadas ngampar, ia mengamati peluang dari satu hal yang belum tersedia, yaitu olahan burung puyuh. 
baca juga:lezatnya nasi bakar gembul, kuliner khas sunda di kota bogor yang memiliki cita rasa nikmat. dijamin bikin nag
dengan demikian, terciptalah resep mudah namun mengesankan puyuh goreng garing dengan sambal istimewa, nasi panas, dan tutug oncom sebagai pendamping. 
 
latifah menyatakan bahwa bahan baku burung puyuh diperoleh dari ternaknya sendiri, biasanya dari indukan yang telah tidak produktif bertelur. 
 
meskipun berada di lokasi wisata, latifah menawarkan harga menu spesialnya dengan harga yang sangat bersahabat, hanya rp16 ribu per paket. 
 
"terkadang ada tambahan mendoan atau menu lainnya, tetapi puyuh tetap menjadi yang paling utama," ujarnya. 
 
untuk promosi secara luas di media sosial, 'warung ibu latifah', ujarnya, berkembang melalui kekuatan rekomendasi dari mulut ke mulut. 
 
pengunjung datang tidak hanya dari wilayah ciamis, tetapi juga berasal dari tasikmalaya, bandung, bahkan garut. 
 
banyak yang datang secara teratur setiap enam bulan atau setahun sekali, hanya untuk merindukan cita rasa yang sulit dijumpai di tempat lain. 
 
latifah juga mengungkapkan, selama hampir delapan tahun, kedai ini telah menyaksikan suka duka perjalanan bisnis. 
 
pada saat ramai, dapat menghabiskan sampai 100 ekor puyuh dalam sehari. di waktu sepi, penghasilan bisa hanya rp50 ribu per hari. namun ibu latifah masih bertahan. 
 
"hal yang utama masih berjalan." "alhamdulillah dapat bertahan hingga saat ini," ujarnya. 
 
saat ini, goreng puyuh kreasi ibu latifah sudah menjadi elemen yang tak terpisahkan dari pengalaman berwisata di cadas ngampar. 
 
banyak pengunjung yang berpendapat, belum lengkap ke cadas ngampar jika belum mencoba puyuh goreng bu latifah. 
 
warung itu memang kecil, namun nilainya besar. ia tidak hanya menjajakan makanan, tetapi juga menghadirkan kisah: mengenai ketekunan, inovasi, dan keberanian memulai dari awal. 
 
"saya berharap, meskipun saya tidak ada lagi nanti, anak-anak dapat melanjutkan usaha ini." "diharapkan dapat tetap menjadi bagian dari panorama kuliner ciamis," ujarnya. 
 
goreng puyuh bu latifah beroperasi setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 18.00 wib. dengan tarif terjangkau sebesar rp 16 ribu per porsi, pengunjung dapat menikmati goreng puyuh khas bu latifah.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR BENGKULU, 14 JULI 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan