Kedalaman Alur Pulau Baai 2 Meter, Pelindo II Masih Tunggu Kapal Keruk

Kedalaman Alur Pulau Baai 2 Meter, Pelindo II Masih Tunggu Kapal Keruk--

RADAR BENGKULU  — PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Cabang Bengkulu terus upaya menormalisasi alur Pelabuhan Pulau Baai. Saat ini, rata-rata kedalaman alur berada di kisaran 1,5 hingga 2 meter, jauh dari standar ideal untuk aktivitas kapal berukuran besar.

Manajer Komersial dan Kepatuhan Pelindo II Bengkulu, Doddy Setiawan mengungkapkan, pengerukan terus dilakukan secara optimal dengan peralatan yang tersedia. Namun, ia mengakui bahwa keterbatasan alat menjadi salah satu tantangan dalam mempercepat proses pengerukan.

"Saat ini kita masih mengandalkan alat-alat yang ada. Seperti tiga unit ekskavator, tiga truk, satu wheel loader, dan satu kapal keruk Nera 02," ujar Doddy.

Doddy menambahkan, pihaknya tengah menunggu kedatangan kapal keruk tambahan yang dijadwalkan dikirim dari kantor pusat. Namun, hingga kini belum ada kepastian kapan kapal tersebut tiba.

BACA JUGA:Tenaga Honorer Non-Database Bengkulu Minta Bantuan ke DPRD Provinsi

BACA JUGA:Aktivis Anak dan Perempuan Minta Polisi Usut Dugaan Keterlibatan Pihak Lain

"Kami masih menunggu informasi resmi dari kantor pusat. Kalau sudah ada kabar kapan kapal keruk bisa tiba, pasti  segera kami sampaikan." 

Upaya pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai sempat mengalami hambatan. Menurut Doddy, beberapa waktu lalu mesin kapal keruk Nera 02 mengalami kerusakan, bersamaan dengan kondisi cuaca buruk berupa badai yang berlangsung hingga tiga hari berturut-turut. Akibatnya, terjadi pendangkalan kembali di sejumlah titik.

"Mesin kapal Nera sempat bermasalah, ditambah badai yang cukup kencang. Ini membuat beberapa titik mengalami pendangkalan cukup parah," tuturnya.

Namun setelah perbaikan dilakukan, pekerjaan pengerukan kembali berjalan. Doddy memastikan bahwa proses normalisasi terus dilanjutkan, dengan fokus utama mengatasi pendangkalan di titik-titik yang paling kritis.

"Kami sudah melakukan uji coba terhadap kapal tunda TB Kayu Manis untuk memastikan kelayakan alur. Kapal tersebut berhasil keluar dari Pelabuhan. Artinya, pekerjaan pengerukan sudah menunjukkan hasil positif." 

Kini, fokus pengerjaan dipusatkan pada penyamarataan kedalaman di seluruh alur pelayaran, agar mobilitas kapal bisa lebih lancar dan aman. Dengan upaya ini, Pelindo berharap aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Pulau Baai dapat kembali berjalan optimal.

"Kita prioritaskan pengerukan di titik-titik pendangkalan supaya kedalaman lebih merata. Ini penting untuk menjaga keamanan navigasi kapal yang masuk dan keluar." 

Normalisasi alur Pelabuhan Pulau Baai menjadi sangat krusial mengingat pelabuhan ini merupakan pintu utama bagi aktivitas perdagangan dan logistik di Provinsi Bengkulu. Sejumlah komoditas strategis seperti batu bara, crude palm oil (CPO), dan karet diekspor melalui pelabuhan ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan