Tenaga Honorer Bengkulu Berdemo Menuntut Kejelasan Nasib Mereka

Tenaga Honorer Bengkulu Berdemo Menuntut Kejelasan Nasib Mereka--

"Kami Ingin Bekerja, Bukan Dibiarkan Kelaparan!"    

RADAR BENGKULU – Puluhan tenaga honorer non-database Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu memenuhi halaman Kantor Gubernur Bengkulu, Rabu (23/4), menuntut kejelasan nasib mereka.

Dengan poster bertuliskan "Pikirkan Nasib Honorer di Bawah 2 Tahun!" dan "Honorer Juga Butuh Makan!", mereka mendesak pemerintah memperpanjang kontrak kerja sekaligus menuntut pembayaran gaji yang tertunda sejak Januari.  

Aksi yang digelar Aliansi Honorer Non-Database Pemprov Bengkulu ini berlangsung sejak pukul 09.30 WIB. Massa yang terdiri dari ratusan orang itu menyampaikan orasi bergantian sebelum akhirnya diterima audiensi oleh Asisten III Setda Bengkulu, Nandar Munadi, dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bengkulu, Gunawan Suryadi.  

Suasana haru menyelimuti aksi ketika salah seorang peserta demo, dengan suara bergetar meminta keadilan. "Tolong pikirkan nasib keluarga kami, Pak Gubernur. Bagaimana kami bisa makan kalau tidak lagi bekerja? Kami sudah mengabdi bertahun-tahun, jangan buang kami begitu saja!"

BACA JUGA:Gagas Provinsi Konservasi, Gubernur Bengkulu Terinspirasi dari Swedia

BACA JUGA:Tuntut Kebijakan Prorakyat, Koalisi Rafflesia Mekar Desak Gubernur Bengkulu Selesaikan Krisis Lingkungan

Ketua Aliansi Honorer Non-Database, Mutia, menjelaskan bahwa setidaknya 500 tenaga honorer yang tergabung dalam kelompoknya ikut seleksi CPNS 2024 namun gagal. Kini, mereka terancam tidak diperpanjang kontraknya.

"Kami bukan meminta yang muluk-muluk, hanya kesempatan untuk tetap bekerja. Kalau tidak diangkat PPPK, beri kami kesempatan kerja sebagai honorer. Jangan biarkan kami menganggur," tegas Mutia.  

Selain tuntutan perpanjangan kontrak, para honorer juga mengeluhkan gaji yang belum dibayarkan sejak Januari 2025

"Ada yang belum terima gaji sama sekali, ada yang baru dibayar sebagian. Ini sangat memberatkan. Apalagi harga kebutuhan pokok semakin mahal," ujar salah seorang peserta aksi yang enggan disebutkan namanya.  

Menanggapi hal ini, Kepala BKD Bengkulu, Gunawan Suryadi, mengakui bahwa dua poin utama yang disampaikan pendemo adalah permintaan perpanjangan kerja dan keluhan gaji tertunda

"Kami akan koordinasikan dengan pihak terkait untuk menyelesaikan masalah ini," janjinya.  

BACA JUGA:Efisiensi Anggaran Tak Patahkan Semangat Pemkab Bangun Jembatan Desa Terpencil Lubuk Selandak

BACA JUGA:Distribusi Tersendat, Warga Bengkulu Alami Kelangkaan BBM

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan