Sampaikan Aspirasi di DPRD Provinsi Bengkulu, Mahasiswa Pingsan dan Luka

Aksi demonstrasi yang digelar oleh ratusan mahasiswa Bengkulu-Windi/RADAR BENGKULU-
RADAR BENGKULU - Aksi demonstrasi yang digelar oleh ratusan mahasiswa Bengkulu dengan di depan Kantor DPRD Provinsi Bengkulu pada Senin siang 24 Febuari 2025 berlangsung panas. Mahasiswa yang tergabung dalam berbagai organisasi kepemudaan dan Badan Eksekutif Mahasiswa ini tiba di lokasi sekitar pukul 13.30 WIB, diiringi oleh lagu-lagu perjuangan dan yel-yel penuh kritik.
Salah satunya lagu "Bayar-Bayar" yang menjadi sindiran keras terhadap pihak kepolisian yang mengawal peserta Aksi.
Sebelum mahasiswa tiba, pihak keamanan telah memblokade jalan di depan Kantor DPRD dengan kawat berduri dan barrier pembatas jalan. Namun, blokade tersebut tak menyurutkan semangat mahasiswa.
Dengan tekad perjuangan, mereka langsung mengambil tindakan tegas dengan menginjak-injak kawat berduri dan membongkar barrier pembatas. Dalam waktu singkat, blokade berhasil dibuka, menunjukkan keteguhan mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Aksi yang berlangsung hingga malam tersebut, tidak bisa menghindari kericuhan antara mahasiswa dan anggota polisi yang mengamankan aksi tersebut. Mahasiswa yang mendesak untuk masuk ke dalam ruang rapat paripurna tersebut terpaksa disiram dengan air oleh mobil waitress Canon untuk memaksa mundur peserta aksi. Tetapi tidak menyurutkan semangat mahasiswa. Mereka tetap memaksa masuk yang mengakibatkan pagar kantor DPRD Provinsi Bengkulu rusak.
BACA JUGA:Bengkulu Siap Kirim 150 Pemuda Magang ke Jepang, Seleksi Ketat Dimulai Usai Lebaran 2025
BACA JUGA:Inilah Tradisi Perayaan Hari Valentine di 5 Negara, Salah Satunya ada Pernikahan Massal
Setelah melakukan negosiasi dengan Kodim Gamas 0407 yang datang ke kantor DPRD Provinsi Bengkulu akhirmya mahasiswa berhasil bertemu dengan perwakilan Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, yakni Wakil Ketua III Agus Riadi tepat di depan Uang Rapat Paripurna.
Setelah lama bernegosiasi mahasiswa pun tidak diizinkan untuk masuk, yang mengakibatkan kembali terjadi kericuhan yang mengakibatkan 27 orang mahasiswa mengalami luka-luka dan satu orang masa aksi pinsan.
Jendral Lapangan Aksi M. Rezky. P, menyampaikan, terjadinya kericuhan pada aksi kali ini lantaran anggota kepolisian melakukan refresif terhadap anggota aksi yang mengakibatkan 27 orang mengalami luka-luka.
"Sekitar 27 orang yang menjadi korban tindakan refresif oleh anggota polisi," ungkapnya.
Mahasiswa merasa kesal terhadap perwakilan Anggota DRPD Provinsi Bengkulu yang menemui mereke, akan tetapi secara sengaja meninggalkan masa aksi dengan cara berpura-pura menelpon.
"Pihak DPR dan tadi anggota wakil dewan telah menemui kami, tetapi dia izin menelpon katanya, tahunya pulang. Artinya, dia terus mengelabui mahasiswa," ujarnya.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Siap Naikkan TPP dan Insentif untuk ASN