MD KAHMI Bengkulu Dorong Alumni HMI Jadi Wirausahawan Tangguh di Era Kolaborasi

MD KAHMI Bengkulu Dorong Alumni HMI Jadi Wirausahawan Tangguh di Era Kolaborasi-Windi/RADAR BENGKULU-
RADAR BENGKULU – Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kota Bengkulu menggagas langkah strategis untuk membangun kekuatan ekonomi di era kolaborasi. Melalui seminar bertema “Membangun Kekuatan Ekonomi di Era Kolaborasi” Sabtu, 18 Januari 2025, di Aula Tresna Werdha, organisasi ini berusaha mendorong lahirnya wirausahawan tangguh dari kalangan alumni HMI.
Acara ini diikuti antusias oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Provinsi Bengkulu, khususnya anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bengkulu dan para alumninya.
Seminar ini dirancang tidak hanya sebagai diskusi akademik, tetapi juga menjadi momentum untuk menyatukan pemikiran dalam membangun kemandirian ekonomi.
Koordinator Presidium MD KAHMI Kota Bengkulu, Irvan Rizaldi menegaskan, bahwa seminar ini memiliki tujuan besar, yaitu melahirkan alumni HMI yang berdaya saing di bidang ekonomi. Ia menyoroti pentingnya membangun kekuatan ekonomi yang sejalan dengan visi pengabdian terhadap umat dan bangsa.
“Kita ingin menanamkan kesadaran bahwa alumni HMI tidak cukup hanya menjadi aktivis intelektual. Mereka juga harus mampu berdikari secara ekonomi untuk memberikan kontribusi terbaik kepada masyarakat,” ujar Irvan.
BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Dimulai, Tahap awal Sasar Dua Dapur Umum Dan 3000 Siswa
BACA JUGA:Nasib Program Bengkulu Leadership 2025, Menanti Kepastian dari Kemendagri
Seminar ini menghadirkan sederet pembicara kompeten di bidang ekonomi dan bisnis. Mereka adalah Direktur Bisnis Bank Bengkulu, Iswahyudi; Ketua Umum BPW HIPKA Bengkulu, Roni Desa; Ketua Umum BPD HIPMI Bengkulu, Yosia Yodan; serta wirausahawan sukses, Adeko Pratama. Jalannya seminar dipandu oleh Delfan Eko Pratama, akademisi dari Universitas Bengkulu (Unib), yang juga memberikan perspektif akademik dalam diskusi tersebut.
Dalam seminar tersebut, Irvan Rizaldi juga menekankan hubungan erat antara kesadaran ekonomi dan politik. Menurutnya, kedua aspek tersebut saling melengkapi dalam mewujudkan pengabdian kepada umat dan bangsa.
“Kesadaran ekonomi dan politik harus berjalan seiring. Alumni HMI tidak hanya dituntut cerdas secara intelektual, tetapi juga harus mampu menciptakan kemandirian ekonomi. Hal ini penting agar kontribusi di bidang politik lebih berdampak,” jelas Irvan.
Ia menegaskan bahwa di era kolaborasi, para alumni HMI harus mampu bersinergi dengan berbagai pihak untuk menciptakan perubahan positif di masyarakat.
Melalui seminar ini, KAHMI Bengkulu berharap dapat menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan wirausahawan baru, khususnya di kalangan alumni HMI yang telah menyelesaikan studi mereka.
“Ini bukan sekadar seminar, tetapi langkah awal untuk membangun komunitas alumni yang berdaya saing di bidang ekonomi dan mampu menjadi penggerak perubahan,” tutur Irvan.