Lakso Habang, Kuliner Khas Toboali Menawarkan Sensasi Kenyal, Lembut dan Gurih juga Harganya Terjangkau

Lakso Habang, Kuliner Khas Toboali Menawarkan Sensasi Kenyal, Lembut dan Gurih juga Harganya Terjangkau-Poto ilustrasi-
"Sebelumnya, pembuatan lakso pada waktu itu dijadikan sebagai sumber penghasilan utama." "Namun saat ini sudah banyak berkurang," kata Mila.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan, Elfan Rulyadi menyatakan bahwa Lakso Habang sudah resmi ditetapkan sebagai WBTB sejak akhir tahun 2023 lalu.
Di mana Lakso Habang telah diajukan melalui pencatatan WBTB sejak tahun 2021.
Pengajuan tersebut bersamaan dengan beberapa makanan tradisional khas dari Bangka Selatan yang lainnya. Sepanjang perjalanan Lakso Habang beberapa kali mengalami penundaan dan perbaikan.
Baik berkaitan dengan penelitian tentang narasi sejarah, nilai dan arti serta upaya pelestariannya. Lakso Kota Toboali, yang juga dikenal sebagai Lakso urang Habang, menjadi terkenal pada tahun 1940. Dengan kata lain, makanan tersebut telah ada sejak 120 tahun yang lalu.
Lakso adalah hidangan yang berasal dari gabungan budaya Tionghoa dan Melayu yang terdapat di Bangka Belitung, khususnya di Kota Toboali.
Lakso berasal dari tradisi memakan mi yang dianut oleh masyarakat Tionghoa Bangka yang tinggal di Toboali, yang mereka sebut miyan.
Lakso telah menjadi makanan ringan atau kuliner unik dari Kota Toboali. Sampai sekarang, hal ini telah diwariskan dari generasi ke generasi.