Ketua Umum WMI Pusat Sayangkan Sikap Oknum Aparat di Asrama Mahasiswa Mamuju Tengah
Ketua Umum WMI, Handriansyah--
RADAR BENGKULU – Insiden pengeroyokan oleh puluhan oknum anggota polisi di Sulawesi Barat kembali mencoreng nama baik institusi kepolisian. Peristiwa ini terjadi pada Rabu malam (1/1/2025) di Asrama Putri Ikatan Pelajar Mahasiswa (IPM) Mamuju Tengah, dan korban adalah aktivis Wahana Muda Indonesia (WMI).
Ketua Umum WMI, Handriansyah, dengan tegas mengecam aksi brutal tersebut. "WMI mengecam keras tindakan ini. Puluhan anggota polisi mengeroyok warga sipil. Ini sangat memalukan dan mencoreng citra kepolisian, terlebih masalah ini berawal dari persoalan etika," ujar Handriansyah dalam pernyataannya, Sabtu (4/1/2025).
Insiden bermula ketika Ramli, seorang aktivis kemanusiaan WMI Mamuju – Sulawesi Barat, berusaha menegur dua anggota polisi, Bripda Muh Sandy dan Bripda Ilham, yang bertamu ke Asrama Putri pada malam hari. Pemilik rumah, yang juga menjadi tempat kost mahasiswa, sebelumnya telah berulang kali memperingatkan kedua oknum polisi tersebut agar tidak bertamu larut malam, apalagi masuk ke dalam rumah.
“Pemilik rumah meminta agar tamu hanya berada di luar, di tempat yang telah disediakan. Namun, teguran itu tak diindahkan,” jelas Handriansyah.
Karena merasa tidak didengar, pemilik rumah akhirnya meminta bantuan pengurus IPM Mamuju Tengah untuk menegur oknum polisi tersebut. Saat pengurus IPM mendatangi lokasi dan memberikan teguran, cekcok tak terhindarkan.
BACA JUGA:Hati-Hati Penipuan! Mengatasnamakan Petugas DPMPTSP, LKPM dan OSS
BACA JUGA:Defisit Anggaran DBH Kabupaten/Kota Tertahan
Ketegangan berujung pada adu fisik, dan dalam perkelahian tersebut, kedua oknum polisi kalah. Tak terima dengan kekalahan mereka, keduanya kemudian memanggil puluhan rekan sesama polisi untuk datang ke lokasi.
Tak lama berselang, sekitar 50 orang yang diduga berasal dari Samapta Polda Sulbar tiba di lokasi. Mereka menyerang secara brutal, tak hanya kepada Ramli dan pengurus IPM lainnya, tetapi juga kepada pemilik rumah dan warga sekitar. Bahkan kendaraan yang terparkir di sekitar lokasi tak luput dari aksi amukan mereka.
“Penyerangan ini sangat tidak manusiawi. Mereka menyerang semua yang ada di tempat kejadian tanpa pandang bulu,” tegas Handriansyah.
Handriansyah mendesak Kapolda Sulawesi Barat untuk segera menindak tegas para pelaku pengeroyokan. Menurutnya, tindakan ini tidak hanya mencoreng nama baik institusi Polri, tetapi juga mencederai rasa kemanusiaan.
“Kami menuntut Kapolda Sulbar untuk bertindak tegas terhadap puluhan oknum polisi yang terlibat. Jika tidak ada tindakan, ini akan semakin menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri,” ujar Handriansyah dengan nada penuh keprihatinan.
Hingga berita ini diturunkan, Ramli, yang juga merupakan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), masih menjalani perawatan intensif di RSUD Mamuju akibat luka-luka yang dideritanya. Handriansyah menyebut kondisi Ramli sebagai bukti nyata pelanggaran etika dan profesionalisme oleh oknum polisi.
BACA JUGA:Korem 041/Gamas Lepas Prajurit dan PNS Purna Tugas dengan Penuh Kehormatan