APBD 2025 Tertunda, Pemprov Klaim Gaji ASN Provinsi Bengkulu Tetap Lancar
Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Dr. Haryadi SPd, MM--
BACA JUGA:Asisten I Bengkulu Klaim Kenaikan PPN 12 Persen Tak Berimbas ke Rakyat Kecil
BACA JUGA:Komisi II DPRD Kaur Soroti Pembangunan RS Pratama yang Tak Kunjung Selesai
“Kami bingung juga kenapa evaluasi ini lambat. Sudah hampir satu bulan belum ada kejelasan. Padahal ini sangat penting untuk kelancaran kegiatan di awal tahun,” keluhnya.
Edwar menambahkan, belum selesainya evaluasi APBD berdampak langsung pada pelaksanaan berbagai program dan kegiatan yang sudah dialokasikan dalam anggaran.
“Semua kegiatan yang dibiayai APBD 2025 tidak bisa dimulai sejak awal tahun. Ini tentu menghambat roda pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya.
Edwar berharap keterlambatan ini tidak berlarut-larut, sehingga Pemprov Bengkulu bisa segera menjalankan program-program yang telah direncanakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Meski situasi ini menimbulkan sejumlah kendala, Pemprov Bengkulu tetap optimistis bahwa evaluasi APBD 2025 akan segera rampung. Haryadi menegaskan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kemendagri untuk mempercepat proses evaluasi.
BACA JUGA:Paripurna Penutupan Tahun 2024 dan Pembukaan Tahun 2025, Berikut Pesan Ketua DPRD Kaur
BACA JUGA:PKL Taman Merdeka Manna Diberikan Peringatan Terakhir
“Kami sudah berkomunikasi dengan Kemendagri. Harapannya, evaluasi ini segera selesai agar seluruh kegiatan dapat berjalan sesuai rencana,” pungkasnya.
Dengan gaji ASN yang tetap lancar, Pemprov Bengkulu setidaknya berhasil menjaga kestabilan finansial para pegawai di tengah tantangan administratif ini. Kini, masyarakat menantikan langkah-langkah konkrit dari pemerintah untuk memastikan semua program yang telah direncanakan dapat direalisasikan tanpa hambatan.
Keterlambatan evaluasi APBD tidak hanya menjadi masalah bagi Provinsi Bengkulu, tetapi juga menjadi pembelajaran penting untuk memperbaiki proses pengelolaan anggaran di masa depan. Pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dalam menyusun APBD agar tidak terulang lagi keterlambatan yang menghambat pelayanan publik.
“Ke depan, kita harus memastikan bahwa penyusunan APBD dan evaluasinya berjalan lebih efisien. Kolaborasi antara DPRD, Pemprov, dan Kemendagri sangat penting untuk memastikan semua berjalan sesuai jadwal,” tutur Edwar.