Remaja Perempuan Masih Malu Membahas Masalah Menstruasi

Remaja masih malu membahas masalah menstruasi----

RADAR BENGKULU, JAKARTA - Anak perempuan perlu belajar tentang kesehatan reproduksi!  Salah satunya soal menstruasi dari sisi kacamata edukasi. Jangan malu.

Seperti dikutip dari laman DISWAY.ID, Koordinator Bidang Wash Unicef Indonesia Muhammad Zainal mengungkapkan bahwa akses remaja perempuan terhadap kebersihan dan kesehatan menstruasi masih dianggap tabu. Sehingga masih terbatasnya akses informasi terkait hal ini.

Dikatakannya lebih lanjut, keterbatasan akses ini merupakan salah satu di antara tantangan yang dihadapi remaja perempuan terkait menstruasi. Seperti akses informasi, fasilitas, pelayanan kesehatan, hingga dukungan sosial.

"Faktanya, dari data yang ada, 1 dari 4 remaja perempuan tidak pernah membahas, tidak pernah mendiskusikan masalah menstruasi dengan orang dewasa. Termasuk orang tuanya, sampai mengalami situasi pertama," ungkap Zainal pada Penguatan dan Keberlanjutan Edukasi Pubertas dan Manajemen Kesehatan & Kebersihan Menstruasi (MKM) melalui Aplikasi OKY di Jakarta, 19 Desember 2024.

BACA JUGA:Mengerikan, Ini Efek Narkoba pada Bayi Dalam Kandungan

BACA JUGA:Patut Dicoba untuk Penderita Anemia, 5 Jenis Buah dan Sayuran Penambah Darah

Sedangkan layanan kesehatan reproduksi yang saat ini juga sudah ada di puskesmas pun tidak digunakan secara optimal. "Karena masih ada anggapan bahwa membicarakan masalah menstruasi dengan orang lain adalah sesuatu yang tabu dan ini yang menyebabkan tidak optimal," lanjutnya.

Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Nopian Andusti menyebut bahwa masalah menstruasi juga kerap dianggap sepele dan tidak penting.

"Masih banyak pandangan masyarakat pembicaraan ini adalah sesuatu yang tabu, padahal ini sangat penting. Banyak anak-anak remaja perempuan yang sudah masuk pada masa menstruasi, tetapi mereka tidak bisa menyikapi ini," paparnya.

Padahal menstruasi menandakan bahwa perempuan bisa hamil dan melahirkan sehingga harus betul-betul terjaga kesehatan dan kebersihannya.

Lanjut Nopian, hal ini berdampak pada meningkatnya stres yang cukup tinggi terhadap remaja perempuan tersebut lantaran tidak adanya informasi yang bisa didapatkan yang berujung pada gangguan kesehatannya.

"Kadang-kadang remaja perempuan yang sudah menstruasi tidak bercerita kepada orang tuanya. Orang tuanya pun tidak mengingatkan sehingga mereka menjadi stres sendiri, mengurung diri, takut ini ada apa," tuturnya.

BACA JUGA:Makanan Rendah Kalori, 9 Makanan Diet yang Mengenyangkan

BACA JUGA:Apa Saja Buah Yang Pantang untuk Penderita Hipotensi

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan