15 UMKM dan IKM Bengkulu Raih Penghargaan, Pemprov Dorong Masuk Era Digitalisasi
Penganugerahan penghargaan produktivitas SIDDHAKARYA-RADAR BENGKULU-
RADAR BENGKULU – Sebanyak 15 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta Industri Kecil Menengah (IKM) di Provinsi Bengkulu menerima penghargaan atas inovasi dan terobosan mereka yang dinilai memberikan dampak signifikan bagi perekonomian daerah. Acara penghargaan tersebut berlangsung pada Senin (23/12/2024) di Hotel Adeva, Bengkulu, dan diselenggarakan oleh Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu, Syarifudin, dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangga terhadap pencapaian UMKM dan IKM di daerah ini. Ia menyebut, sejak tahun 2017, Bengkulu telah konsisten mendapatkan penghargaan nasional berkat inovasi dari para pelaku usaha kecil ini.
"Sebagai informasi, sejak 2017, 2019, 2021, 2023, dan In shaa Allah pada 2025, kita terus meraih penghargaan nasional. Semua ini berkat kerja keras dan inovasi luar biasa yang dilakukan oleh UMKM kita," ujar Syarifudin.
Ia berharap penghargaan ini mampu memotivasi pelaku UMKM lainnya untuk terus berkembang dan beradaptasi.
Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu, Rosjonsyah, turut hadir dan menyerahkan dua penghargaan bergengsi. Yakni Penghargaan Sidhakarya dan Penghargaan K3 Terbaik Tahun 2024.
BACA JUGA:Aliansi Peduli Korban PLTU Teluk Sepang Minta Gubernur Bengkulu Bertindak Tegas
BACA JUGA:Siapkan Teropong, Pemkot Imbauan Pengunjung Tidak Berenang di Pantai Panjang Saat Nataru
Ia memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para penerima penghargaan, sembari menggarisbawahi pentingnya peran UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Bengkulu.
"Saya mengucapkan selamat kepada para penerima penghargaan atas kerja keras dan inovasinya. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Bengkulu sebesar 8% di tahun 2025. Untuk mencapainya, UMKM harus menjadi ujung tombak dengan mengolah bahan mentah menjadi produk bernilai tinggi dan memasuki era digitalisasi," kata Rosjonsyah.
Ia juga menambahkan bahwa digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Pemerintah Provinsi Bengkulu, kata Rosjonsyah, siap mendukung UMKM dengan berbagai program pelatihan dan pendampingan. Termasuk pemanfaatan platform elektronik untuk memasarkan produk.
"Digitalisasi membuka peluang besar. Produk kita harus bersaing di pasar nasional hingga internasional," ujarnya.
Sejak beberapa tahun terakhir, UMKM di Bengkulu menunjukkan tren positif. Tidak hanya bertahan di tengah tantangan pandemi, mereka juga mampu menghasilkan inovasi yang diakui di tingkat nasional. Hal ini menjadi bukti bahwa UMKM memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Penghargaan yang diterima oleh 15 UMKM dan IKM ini pun dianggap sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kerja keras mereka.
Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Bengkulu menyebut, kriteria penerima penghargaan meliputi inovasi produk, kontribusi terhadap perekonomian daerah, serta kemampuan beradaptasi dengan teknologi. Dalam beberapa tahun terakhir, UMKM di Bengkulu banyak yang mulai mengembangkan produk berbasis lokal. Seperti olahan kopi, kerajinan tangan, hingga produk berbasis digital.
Rosjonsyah optimistis bahwa dengan strategi yang tepat, target pertumbuhan ekonomi Bengkulu sebesar 8% di tahun 2025 dapat tercapai. Salah satu langkah konkrit yang ditekankan adalah penguatan sektor UMKM. Selain itu, pengolahan sumber daya lokal menjadi produk bernilai ekonomi tinggi juga menjadi prioritas.