RADAR BENGKULU, MANNA - Setelah dilakukan verifikasi ulang oleh Balai atau Pemerintah Pusat.Yang mana pada awalnya diusulakan sebanyak 2795 unit.
Untuk program Intruksi Presiden(Inpres) Sanitasi,akhirnya disepakati sebanyak 2201 untuk masyarakat Bengkulu Selatan,yang mana pembangunan sanitasi ini akan diberikan kepada masyarakat yang ada di 70 Kelurahan dan desa. Sanitasi ini lengkap mulai dari WC,Septic tank,dan bilik(bangunan kamar).
Kepala Bappeda-Litbang Bengkulu Selatan Fikri Aljauhari, S.STP, MM melalui Kabid PSI Dwi Pria Dona, ST, ME menyampaikakan untuk biaya persatu unitnya sekitar Rp 20 juta.
Untuk pengerjaannya akan tetap dilaksanakan pada tahun 2024 ini, apalagi Team schedule sudah ada untuk titik nol dilakukan pada 24 September.
BACA JUGA:Disperkim Bengkulu Selatan Rehab 40 Unit RTLH, Ini Tujuannya
BACA JUGA:Gorong-Gorong Tertutup Sampah, Puluhan Rumah Terendam Air
"Bahkan Team schedulenya juga untuk penyerahan sudah ada mulai dari 24 November sampai 31 Desember 2024. Untuk anggran yang masuk ke kita sebesar Rp. 48 miliar termasuk nantinya ada truk dan motor tinjau,semuanya paket lengkap,"ujar Dwi diruangannya Selasa (08/10).
Hal ini termasuk kegaiatan yang luar biasa support dari pihak Balai,tidak terlepas dari perhatian Bupati Bengkulu Selatan yang selalu berhubungan baik dengan Pemerintah Pusat. Yang mana nantinya diharapkan semua Kecamatan di Bengkulu Selatan di 142 dan 16 Kelurahan semuanya bisa mencapai Open Defecation Free (ODF) adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan. Walaupun saat ini sudah ada bebepa Kecamatan desa dan kelurahan yang sudah ODF.
Kalau dihitung dari usulan 2795 unit masih banyak yang tersisa yang tidak dapat. Saat itu pihaknya tetap mengusulakan tetapi untuk pembangunan Septic tank,tetapi pihak pusat tidak mau,maunya paket lengkap mangkanya dapat dianggap 2201unit itu.
Selain itu sisa yang tidak terkaper tadi karena sudah pernah mendapatkan bantuan dari DAK ataupun sudah dimasukkan kedalam bese data 2025.
BACA JUGA: Ini Syarat Untuk Menjadi Sekolah Binaan Google
BACA JUGA:Pemdes Diminta Untuk Menyusun Program Legislasi, Apa Itu?
"Bukan hanya itu,sisa yang tidak terkaper karena tidak mempunyai lahan sendiri. Yang mana ada beberapa rumah tanahnya sudah penuh dengan bangunan rumah. Bahkan ada juga yang tidak mau,bahkan ada juga yang masih menyatu dengan Septic tank dengan orang tuanya. Intinya kita berharap dengan adanya program Sanitasi ini masyarakat bisa menjalani pola hidup sehat," pungkas Dwi.