Konsumsi minuman beralkohol pada trimester pertama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko bayi mengalami cacat lahir, sehingga Bumil perlu menghentikan kebiasaan ini sejak awal masa kehamilan.
Jangan ragu untuk meminta bantuan orang terdekat atau dokter apabila Bumil mengalami kecanduan dan sulit menghentikan konsumsi minuman beralkohol.
3. Mengonsumsi makanan yang tidak matang
Telur dan daging yang tidak dimasak hingga matang dapat menyebabkan ibu hamil mengalami infeksi bakteri Listeria atau Salmonella, toksoplasmosis, dan keracunan makanan. Selain itu, konsumsi makanan yang tidak matang juga dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran atau cacat lahir pada bayi.
4. Mengonsumsi susu mentah
Susu mentah atau susu yang belum dipasteurisasi tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Jika Bumil ingin mengonsumsi susu atau produk olahan susu, perhatikan keterangan pasteurisasi pada label kemasan.
Susu yang tidak dipasteurisasi berisiko mengandung bakteri yang dapat menyebabkan keguguran atau bahkan mengancam nyawa ibu dan janin.
5. Berendam air panas atau sauna terlalu lama
Berendam air panas atau sauna terlalu lama menjadi pantangan ibu hamil karena berpotensi menyebabkan overheating atau suhu tubuh terlalu panas, dehidrasi, dan pingsan.
Namun, jika ingin tetap berendam di air panas, ibu hamil dapat mengatur suhu air hingga tidak lebih dari 32 derajat Celsius dan membatasi waktu berendam air panas selama 15–20 menit saja.
6. Memiliki berat badan berlebih
Kelebihan berat badan saat hamil dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, dan obesitas pada anak. Oleh karena itu, ibu hamil harus mengatur asupan kalori harian.