Makanan Olahan Ultra-Proses Ternyata Berbahaya Bagi Tubuh, Dapat Menyebabkan Obesitas dan Diabetes tipe 2

Selasa 01 Oct 2024 - 08:50 WIB
Reporter : eka purnama
Editor : syariah m

 

radarbengkulu.bacakoran.co - Para peneliti mencatat adanya korelasi langsung antara jumlah makanan ultra-proses dalam diet dan risiko diabetes tipe 2, tetapi risiko ini dapat diminimalkan dengan memilih lebih sedikit makanan olahan.

Mengutip dari sumber antaranews, Menurut Alexis Low, RDN, seorang ahli diet terdaftar di Top Nutrition Coaching, makanan ultra-proses mudah didapat dan terjangkau, sehingga mudah dikonsumsi setiap hari dan cenderung dikonsumsi secara berlebihan.

Makanan olahan cenderung tinggi gula, garam, dan lemak, yang tidak masalah jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, tetapi tidak ideal untuk dikonsumsi terus-menerus.

“Kebanyakan orang sudah mendapatkan cukup atau terlalu banyak zat-zat ini dari makanan mereka,” kata Low.

BACA JUGA:3 Rekomendasi Makanan Berkuah khas Jakarta, Enak Disantap di musim penghujan. Yuk cobain!

BACA JUGA:3 Rekomendasi Makanan Halal di Taiwan, Ada Mie Daging Sapi Paling Enak. Yuk kulineran

Asupan gula, garam, dan lemak yang tinggi dari makanan olahan menyisakan ruang untuk nutrisi dari makanan rendah olahan seperti sayur dan buah.

 

Namun, membatasi atau menghentikan asupan makanan olahan sama sekali justru dapat menyebabkan keinginan makan yang berlebihan.

 

Untuk mengatasi masalah ini, makanan olahan dapat digunakan sebagai bagian dari rencana makan yang sehat, kata Low.

 

Namun, meskipun demikian,makanan utuh dan makanan olahanminimal harus menjadi bagian terbesar dari diet.

 

Kategori :