Fenomena Hujan Asam: Bahaya dan Cara Menjaga Lingkungan dari Polusi Udara

Sabtu 28 Sep 2024 - 07:13 WIB
Reporter : Naura
Editor : Syariah m

 

 

radarbengkulu.bacakoran.co - Hujan asam merupakan fenomena yang kian menjadi perhatian di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. 

Fenomena ini terjadi ketika air hujan mengandung asam sulfat, asam nitrat, dan senyawa berbahaya lainnya akibat polusi udara yang tinggi. Meskipun terlihat sepele, hujan asam memiliki dampak serius bagi kesehatan manusia, lingkungan, dan ekosistem. 

Dilansir pada United Nations Environment Programme (UNEP) dan World Health Organization (WHO), berikut adalah penjelasan mengenai bahaya hujan asam serta langkah-langkah untuk menjaga lingkungan dari polusi udara.

BACA JUGA:Masuk Musim Hujan, Dinkes Mukomuko Imbau Lakukan Pemberantas Sarang Nyamuk

BACA JUGA:Orang Tua Mesti Tahu, Ini Tips Mendidik Anak Agar Patuh Sejak Kecil

• Apa Itu Hujan Asam?

Hujan asam terjadi ketika emisi gas sulfur dioksida (SO₂) dan nitrogen dioksida (NO₂) dari aktivitas industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran bahan bakar fosil bereaksi dengan uap air di atmosfer. 

Reaksi ini menghasilkan asam sulfat dan asam nitrat, yang kemudian terlarut dalam air hujan. Ketika hujan turun, air tersebut membawa senyawa asam ini ke tanah, air, dan tumbuhan, menyebabkan dampak yang merugikan.

• Bahaya Hujan Asam

1. Dampak Terhadap Kesehatan Manusia

Paparan hujan asam dapat menyebabkan masalah kesehatan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, orang tua, dan mereka yang memiliki masalah pernapasan. 

 

Menghirup partikel-partikel berbahaya dari polusi udara dapat memicu asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Selain itu, hujan asam dapat merusak tanaman pangan, yang dapat mengakibatkan berkurangnya pasokan makanan.

Kategori :