Buya Yahya mengingatkan bahwa di era internet dan media sosial, umat Islam tidak boleh mudah menerima ajaran yang mentah-mentah.
Sebab, katanya, saat ini banyak orang yang berlomba-lomba mengajarkan ajaran sesat di internet dan media sosial.
“Jadi kita harus waspada. Jadi pentingnya menjadi seorang guru, berhubungan dengan guru yang dapat menyelamatkan Anda. 'Jika itu dibagikan oleh guru, maka itu bisa diterima,' katanya.
'Jika tidak, jangan dulu, tahan dulu. Ada banyak tradisi yang salah, seperti amalan Rajab. Amalan ini memang berpahala, tapi hadisnya palsu dan tidak boleh dilakukan.
Tetapi jika sumbernya jelas, jika gurunya jelas, tidak apa-apa. Anda bisa mengamalkan guru yang sudah Anda kenal,” lanjutnya.
Berdasarkan penjelasan Buya Yahya tersebut, dapat disimpulkan bahwa mengamalkan dari internet dan media sosial boleh saja dilakukan, asalkan sumbernya jelas dan orang yang menyampaikannya adalah ustadz yang seiman.
Jika sumbernya tidak jelas dan tidak diketahui siapa yang menyampaikan, sebaiknya tidak diamalkan.