Sejumlah guru honorer yang menerima SK pengangkatan PPPK mengungkapkan rasa syukur mereka. Nuril, yang telah menjadi guru honorer di SMKN 7 Kota Bengkulu sejak 2011, mengaku senang karena harapannya selama bertahun-tahun akhirnya terwujud tanpa ada pungutan biaya sama sekali. "Alhamdulillah, ini adalah momen yang kami tunggu-tunggu. Benar yang disampaikan Pak Gubernur, tidak ada pungutan biaya dari awal pendaftaran hingga penerimaan SK pengangkatan sebagai PPPK," ungkap Nuril.
BACA JUGA:52 Titik Akses Internet Gratis dari BAKTI Kominfo Sudah Dirasakan Masyarakat Daerah Sulit
BACA JUGA:Dinkes Bengkulu Selatan Laksanakan Pengawasan Periklanan 110 Produk Olahan Pangan BS
Senada dengan itu, Suprihatin, seorang guru honorer yang telah mengabdi selama 18 tahun di SMKN 1 Kota Bengkulu, mengungkapkan kepuasannya atas proses pengangkatan yang berlangsung transparan dan tanpa biaya. "Dari proses pemberkasan hingga pengangkatan, semuanya berjalan lancar tanpa pungutan biaya," ujarnya.
Cerita serupa juga datang dari Siswanto, seorang guru honorer di SMKN 1 Kabupaten Rejang Lebong. Setelah 18 tahun mengabdi, pada usia 53 tahun, ia akhirnya menerima SK pengangkatan sebagai guru PPPK. "Ini adalah anugerah besar bagi saya. Selama proses pengangkatan, tidak ada biaya yang dipungut sama sekali. Saya sangat bersyukur," kata Siswanto.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Rohidin, yang dinilainya sangat memperhatikan nasib tenaga honorer. "Pak Rohidin benar-benar pemimpin yang peduli. Dari insentif hingga pengangkatan, beliau selalu memperjuangkan kami. Terima kasih, Pak Gubernur," pungkas Siswanto.