Ini Dia Penyebab Terjadinya Deflasi Bulan Agustus 2024 di Bengkulu

Senin 02 Sep 2024 - 21:05 WIB
Reporter : windi
Editor : Azmaliar

Kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran juga tak luput dari pengaruh inflasi. Dengan andil sebesar 0,26 persen, nasi dengan lauk dan ayam goreng menjadi komoditas utama yang menyumbang kenaikan harga pada kelompok ini, masing-masing sebesar 0,08 persen dan 0,05 persen. Tren ini mencerminkan adanya peningkatan permintaan di sektor kuliner, seiring dengan pulihnya aktivitas ekonomi dan meningkatnya daya beli masyarakat pasca-pandemi.

Win Rizal menekankan pentingnya memahami data inflasi secara komprehensif, baik oleh pemerintah daerah, pelaku usaha, maupun masyarakat umum. Data inflasi, menurutnya, bukan sekadar angka, tetapi cerminan dari dinamika ekonomi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk merumuskan kebijakan yang tepat.

“Dengan memahami tren inflasi, pemerintah daerah bisa mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga, sementara pelaku usaha bisa menyesuaikan strategi bisnis mereka. Masyarakat juga perlu mewaspadai dampak inflasi terhadap daya beli dan menyesuaikan pola konsumsi,” jelas Win Rizal.

BACA JUGA: Ajak Sukseskan Pilkada Serentak, Ratusan Kades dan BPD Se Benteng Dikukuhkan

BACA JUGA:Pasca Terima Perpanjangan SK, Mobil Kades Jayakarta Terbakar

Untuk informasi lebih lanjut mengenai perkembangan inflasi di Bengkulu pada bulan Agustus 2024, BPS Provinsi Bengkulu telah menyediakan data lengkap yang dapat diakses melalui laman resmi mereka di bps.bengkulu.go.id. 

Win Rizal juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan data statistik yang tersedia sebagai sumber informasi yang akurat dan terpercaya dalam pengambilan keputusan sehari-hari.

“Kondisi inflasi di bulan Agustus secara detail dapat dilihat di website BPS Provinsi Bengkulu. Di sana, tersedia naskah statistik yang lebih lengkap, memberikan gambaran rinci mengenai berbagai faktor yang mempengaruhi inflasi di Bengkulu,” tutur Win Rizal. (wij)

Kategori :