RADAR BENGKULU - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax yang kembali mengalami penurunan di seluruh Indonesia, memberikan sedikit kelegaan bagi konsumen di tengah lonjakan biaya hidup.
Dalam pengumuman terbaru, Ketua Umum Himpunan Pertashop Merah Putih (HPMP) Indonesia, Seteven, menyampaikan bahwa harga Pertamax di Pertashop turun sebesar Rp 850 per liter, menjadikannya Rp 13.250 per liter.
Sementara itu, di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), harga Pertamax juga turun, meski hanya sebesar Rp 750 per liter, sehingga kini menjadi Rp 13.550 per liter.
PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), mengumumkan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Non-Subsidi di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) yang mulai berlaku efektif pada 1 September 2024.
BACA JUGA:Bantuan Alat Tangkap dan Mesin Tempel Bakal Diterima 21 KUB Nelayan di Mukomuko
BACA JUGA:Arah Program Pembangunan Bengkulu Utara hingga 20 Tahun ke Depan Sudah Ditentukan
Penyesuaian ini menghadirkan kabar baik bagi konsumen di berbagai provinsi seperti Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Bangka Belitung, dan Bengkulu, yang merasakan penurunan harga BBM Non-Subsidi.
Penurunan ini memberikan perbedaan harga yang cukup signifikan antara Pertashop dan SPBU, yang tentunya menarik perhatian banyak pihak. Baik dari kalangan konsumen maupun pelaku industri.
Dengan harga yang lebih murah, Pertashop menjadi pilihan yang lebih ekonomis bagi pengguna kendaraan yang mengutamakan efisiensi biaya bahan bakar.
"Ini adalah bagian dari pemerintah untuk memberi keadilan harga Pertamax kepada masyarakat. Agar masyarakat di pelosok desa mampu membeli bahan bakar Pertamax. Karena Pertashop adanya di perdesaan," katanya.
Ia juga menekankan bahwa penurunan harga ini tidak akan mempengaruhi kualitas Pertamax yang dijual di Pertashop, yang tetap sama dengan Pertamax di SPBU.
BACA JUGA:Produksi Padi di Mukomuko Capai 31.764 Ton pada MT Satu
BACA JUGA:Wujudkan Generasi Muda yang Berkarakter dan Berjiwa Sosial
Pertashop, yang merupakan unit pengisian bahan bakar skala kecil dengan jaringan yang tersebar hingga ke pelosok desa, kini semakin menunjukkan perannya sebagai alternatif utama bagi masyarakat yang berada jauh dari pusat kota. Dengan harga yang lebih kompetitif, Pertashop diharapkan dapat menarik lebih banyak konsumen dan sekaligus mendorong peningkatan penetrasi BBM berkualitas di daerah terpencil.
Penurunan harga ini tentu membawa dampak bagi para pemilik kendaraan yang kerap kali harus memilih antara mengisi BBM di SPBU atau Pertashop. Dengan selisih harga Rp 300 per liter, pengendara yang memutuskan untuk mengisi BBM di Pertashop bisa menghemat biaya. Terutama untuk perjalanan panjang yang membutuhkan bahan bakar dalam jumlah besar.