Vitamin B12 (Cyanocobalamin) adalah vitamin yang membantu membentuk sel darah merah yang sehat, mengoptimalkan fungsi saraf, menghasilkan energi, menjaga kesehatan kulit dan rambut, serta membentuk sel darah merah.
Jenis vitamin B ini juga membantu dalam proses metabolisme protein. Vitamin B6, b12 dan asam folat merupakan nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga kadar homeocysteine dalam kondisi normal.
Peningkatan kadar homosistein mengganggu fungsi pembuluh darah, menyebabkan toksisitas pada neuron dan meningkatkan risiko demensia.
Melengkapi dengan vitamin B6, B12 dan asam folat memiliki efek menguntungkan pada fungsi kognitif dan memori global.
Semakin banyak kadar folat yang meningkat dalam tubuh, semakin baik juga fungsi kognitifnya (untuk tes ketangkasan psikomotorik).
- Antioksidan
Kulit pisang juga dikenal memiliki sifat antioksidan yang sangat baik, terutama polifenol yang dapat berkontribusi positif dalam pencegahan penyakit degeneratif.
Dibandingkan dengan daging buah, kulit pisang memiliki kandungan serat 3 kali lebih banyak sehingga sangat cocok untuk pencernaan.
Pati yang terkandung dalam kulit pisang jauh lebih sedikit, tetapi cocok untuk menurunkan berat badan dan mengurangi konsumsi gula.
Tidak hanya itu, kulit pisang juga banyak mengandung antioksidan seperti fenol, flavonoid, tanin, karotenoid dan polifenol.
Tingginya prevalensi penyakit akibat paparan radikal bebas menjadi perhatian utama masyarakat dan pemerintah Indonesia.
Radikal bebas dihambat oleh asupan antioksidan dari luar tubuh untuk mencegah pembentukan sel kanker atau penyakit lain yang disebabkan oleh tekanan oksidatif, dan senyawa fenolik merupakan radikal bebas dengan memberikan atom hidrogen melalui proses transfer elektron yang membentuk khelat melalui ion seperti logam Cu, Fe, Zn, dan Mn yang dapat menyebabkan peroksidasi lipid.
Disebut juga penghambat radikal karena memiliki gugus fenol yang dapat berperan sebagai antioksidan yang mengikat protein.
- Mineral berupa magnesium, kalsium, kalium
Asupan zat gizi mikro seperti natrium, kalium dan magnesium dikaitkan dengan tekanan darah. Asupan natrium yang tinggi dan kalium yang rendah dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
Selama kehamilan, keseimbangan asupan natrium dan kalium sangat penting untuk mencegah penumpukan natrium oleh ibu dan janin serta untuk mengurangi risiko tekanan darah tinggi selama kehamilan.