Meskipun mungkin tidak sepopuler cabai merah, Douglah membuktikan bahwa kecantikan dapat datang dalam berbagai warna.
Dengan keasaman,Douglah bisa dinikmati dengan berbagai bentuk,baik itu secara sehat,kering ataupun dijadikan cabai bubuk.
Yang mana Douglah bisa digunakan dalam sajian semua bentuk,sesuai dengan selera yang diinginkan oleh penikmat kuliner
Untuk harga Douglah cukup tinggi sekitar $7.95 atau sekitar Rp 115 ribu rupiah, Douglah bukan hanya sekadar cabai, tetapi dengan rasa pedas yang dimiliki mampu membuat pecinta kuliner untuk menikmatinya kembali,karena bentuk dan pesona yang diberikan.
7. Red Savina Pepper - 350,000-577,000 SHU
Untuk Cabai Red Savina, yang memegang predikat sebagai cabai terpedas di dunia dari tahun 1994 hingga 2006, menciptakan era kepedasan puncak dengan intensitas yang mengejutkan.
Dengan peringkat kepedasan maksimal mencapai 577.000 Unit Panas Scoville (SHU) dan rata-rata sekitar 463.500.
Cabai Red Savina, mampu memukau penikmatnya,yang bisa dirasakan secara langsung ataupun dalam bentuk kuliner.
Dengan pedasnya mampu membakar lidah tetapi tidak membuat surut bagi penikmatnya meninggalkannya.
Tetapi,perlu diketahui,dalam pengolahan cabai,kita juga harus berhatie - hati,jangan sampai pada saat pengolahannya pencikkan air cabainya mengenai mata.Karena akan terasa sangat pedih dan panas.
6. Infinity Chilli- 1.176.182 SHU
Pada tahun 2011, Infinity Chilli pepper mencapai puncaknya di Grantham, Lincolnshire, Inggris.
Dengan nilai rata-rata Unit Panas Scoville (SHU) sekitar 1.176.182, cabai ini mencatat rekor dalam waktu singkat.
Bahkan ada sebuah restoran lokal yang menyajikan kuliner yangbtidak tertandingi dengan nama 'The Widower', yang menggabungkan 20 Infinity Chilli peppers dan dipromosikan sebagai kari terpedas di dunia.
'The Widower' menjadi ujian sejati bagi para pencinta rasa pedas yang berani mencobanya, dan pada tahun 2016, lebih dari 300 orang mencoba menyantap hidangan ini.