Pemprov Bengkulu Sediakan Beasiswa Bagi Aparatur Perangkat Desa yang Lanjut S1
RADAR BENGKULU - Universitas Terbuka Bengkulu dinilai hebat. Karena, telah mampu menjalankan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) pertama di luar Pulau Jawa. Saat ini UT Bengkulu menjadi contoh bagi perguruan tinggi negeri lain untuk dapat melaksanakan RPL di luar pulau Jawa.
Menteri Desa PDTT Prof. Dr. (HC) Drs. A. Halim Iskandar, M.Pd saat menghadiri RPL Desa 2024 di Bengkulu mengatakan, RPL desa merupakan sebuah program khusus untuk meningkatkan SDM perangkat desa, penggiat desa. Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sebagai pelaksana RPL desa di Bengkulu adalah Universitas Terbuka Bengkulu.
Menteri menyebut Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu telah memberikan kesempatan dan mendukung penuh bagi perangkat desa yang ingin lanjut kuliah S1 Perguruan Tinggi Negeri.
"UT Bengkulu sebagai PTN pertama di luar Pulau Jawa yang bisa melaksanakan Program RPL. Terima kasih juga kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu yang telah mendukung program RPL dengan memberikan beasiswa," katanya.
BACA JUGA:Rapat Paripurna HUT ke 75 Bengkulu Selatan, DPRD Dukung Kemajuan Daerah
Sementara itu, Rektor Universitas Terbuka Prof. Dr. Ojat Darojat, M.Bus, Ph.D melalui Wakil Rektor Bidang Sistem Informasi dan Kemahasiswaan, Dr. Paken Pandiangan S.Si, M.Si saat peringatan Hari RPL di Bengkulu, 8 Maret 2024 menuturkan, Program RPL untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia desa. RPL bisa diikuti Kepala Desa, perangkat desa, pengurus BUMDes, Tenaga Pendamping profesional dan pegiat desa.
Jadi, kata Paken, Kades, perangkat desa bisa melanjutkan kuliahnya di UT. Perangkat Desa, penggiat desa pengalamannya akan diakui sebagai SKS dan akan bebas 2 hingga tiga semester. Tinggal meneruskan lagi untuk mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.IP) dari UT.
Paken mengatakan, UT adalah sebuah perguruan tinggi negeri milik pemerintah. Sejak didirikan oleh Presiden, UT diberikan tiga mandat. Pertama adalah menjadi PTN yang dapat menampung seluruh warga dari kota hingga desa dapat kuliah di PTN. Mandat kedua adalah seluruh warga yang memiliki keterbatasan ekonomi dapat tetap kuliah di PTN, yakni UT. Ketiga adalah bahwa negara kita berada di daerah kepulauan, penduduknya banyak tingal di desa. Perguruan tinggi konvensional tidak akan mungkin bisa menjangkau daerah tersebut. Selama ini warga desa lah yang harus ke kota untuk kuliah di perguruan tinggi. Tapi tidak dengan UT. Kampus UT lah yang hadir ke desa-desa.
UT bekerjasama dengan Kemendes PDTT dan Pemerintah daerah agar bagaimana caranya supaya aparatur desa mengenyam pendidikan tinggi lewat RPL.