Keutaaman Puasa Enam hari Bulan Syawal, Salah Satunya Menjauhkan diri dari Sifat Lalai

Sabtu 19 Apr 2025 - 01:26 WIB
Reporter : Eka Purnama Sari
Editor : syariah m
Keutaaman Puasa Enam hari Bulan Syawal, Salah Satunya Menjauhkan diri dari Sifat Lalai

 

Dari aspek spiritual, puasa enam hari ini berfungsi sebagai jembatan signifikan bagi mereka yang ingin mempertahankan keistiqomahan setelah Ramadan. 

 

Bulan suci benar-benar dipenuhi suasana beribadah, tetapi seringkali setelah Idulfitri berlalu, semangat itu hilang. Inilah tujuan puasa Syawal, yaitu untuk memperpanjang energi Ramadan, menjaga ritme ibadah tetap hidup, dan menanamkan nilai istiqamah dalam kehidupan sehari-hari. 

 

Terdapat juga aspek emosional yang sangat signifikan. 

 

Orang-orang yang menjalani puasa Syawal biasanya merasakan kedamaian di dalam hati. 

 

Kedekatan dengan Tuhan semakin tampak, kehadiran spiritual dalam kehidupan terasa lebih mendalam. 

 

Keistimewaan puasa Syawal juga dirasakan dalam aspek sosial. Ketika banyak individu menjalankan praktik ini, atmosfer spiritual komunitas tetap terpelihara, bahkan setelah bulan Ramadan usai. 

 

Ini menciptakan suasana yang saling memberi nasihat dalam kebaikan, mendorong pada kebajikan, dan menjauh dari perilaku acuh tak acuh. 

 

Orang yang rutin menjalani puasa sunnah biasanya lebih tenang saat berinteraksi, lebih sabar dalam menghadapi konflik, dan lebih mampu mengendalikan diri dari hal-hal yang negatif. 

Kategori :