
Ditakdirkan untuk Menyelamatkan Nabi Musa
Bayi laki-laki yang lahir pada zaman Firaun harus dibunuh. Ibunda Nabi Musa sangat kebingungan saat itu karena Firaun sudah mengetahui bahwa ia melahirkan bayi laki-laki. Ibunda Nabi Musa kemudian mendapat petunjuk dari Allah dalam surat Thaha ayat 39:
اَنِ اقْذِفِيْهِ فِى التَّابُوْتِ فَاقْذِفِيْهِ فِى الْيَمِّ فَلْيُلْقِهِ الْيَمُّ بِالسَّاحِلِ يَأْخُذْهُ عَدُوٌّ لِّيْ وَعَدُوٌّ لَّهٗ ۗوَاَلْقَيْتُ عَلَيْكَ مَحَبَّةً مِّنِّيْ ەۚ وَلِتُصْنَعَ عَلٰى عَيْنِيْ ۘ
Artinya: "(yaitu), letakkanlah dia (Musa) di dalam peti, kemudian hanyutkanlah dia ke sungai (Nil), maka biarlah (arus) sungai itu membawanya ke tepi, dia akan diambil oleh (Firaun) musuh-Ku dan musuhnya. Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku; dan agar engkau diasuh di bawah pengawasan-Ku."
Bayi nabi Musa yang dihanyutkan di sungai kemudian ditemukan oleh Asiyah. Dalam buku 10 Wanita Ahli Surga oleh Dr. Musthafa Murad, dijelaskan bahwa Asiyah mampu menentang Firaun dan bala tentaranya dengan cara yang menakjubkan. Allah berfirman dalam surat Al-Qashash ayat 9:
وَقَالَتِ امْرَاَتُ فِرْعَوْنَ قُرَّتُ عَيْنٍ لِّيْ وَلَكَۗ لَا تَقْتُلُوْهُ ۖعَسٰٓى اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ
Artinya: "Dan istri Firaun berkata, "(Dia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan dia bermanfaat kepada kita atau kita ambil dia menjadi anak," sedang mereka tidak menyadari."
Tangan takdir dan ucapan Asiyah meluluhkan hati Firaun. Ia kemudian diperbolehkan untuk merawat dan melindungi bayi kecil bernama Nabi Musa dengan cinta, yang kelak bayi dalam tangannya tersebutlah yang akan menghancurkan Firaun dan bala tentaranya. Hal ini juga dijelaskan dalam firman Allah dalam surat Al-Qashash ayat 8: