“Kami harap Pertamina bisa segera menyelesaikan persoalan infrastruktur, terutama di Pulau Baai. Jika alur pelabuhan tidak segera dikeruk dan pipa marine line tidak diperbaiki, distribusi akan terus bermasalah. Ini bisa berdampak langsung pada ketersediaan BBM di lapangan,” ujar Donni.
Donni menekankan bahwa koordinasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat, serta pihak Pertamina, menjadi kunci untuk memastikan ketersediaan BBM di Bengkulu tetap aman. Ia juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan BBM bersubsidi secara bijak agar alokasinya mencukupi sepanjang tahun.
“Kami akan terus memantau distribusi dan kebutuhan BBM di Bengkulu. Jika diperlukan, kami juga akan menyampaikan laporan berkala ke BPH Migas dan pemerintah pusat,” tutup Donni.