radarbengkulu.bacakoran.co - Pada zaman dahulu, masyarakat belum mengetahui tentang sirup dan minuman siap saji seperti saat ini. Kalau iya pasti mahal.
Hal ini mendorong masyarakat untuk menggunakan bahan-bahan yang terdapat di alam, termasuk kayu sepang atau secang.
BACA JUGA:Loloh Cemcem, Minuman Tradisional Khas Bali yang Menjadi Favorit Masyarakat Petani
Mengutip dari sumber tribunjogja, di kawasan Jemaja timur terdapat sepang yang kayunya dipotong kecil-kecil kemudian dikeringkan.
Setelah kering, potongan kayu diseduh dengan air panas.
Biasanya dibutuhkan waktu sekitar 5 jam untuk menghilangkan warna dari pohon Sepang.
Air merah tersebut dimanfaatkan sebagai sirup oleh masyarakat.
Air Sepang dicampur dengan gula dan disajikan untuk tamu yang berkunjung selama Harilaya.