7 Mitos dan Fakta Seputar Makanan yang Baik dan Buruk untuk Ibu Hamil
Penting bagi ibu hamil untuk mengetahui mana yang fakta dan mana yang hanya mitos, agar dapat membuat keputusan yang tepat terkait asupan nutrisi mereka-poto ilustrasi-
radarbengkulu.bacakoran.co - Kehamilan adalah periode yang penuh dengan perubahan, baik fisik maupun emosional. Salah satu perubahan terbesar adalah kebutuhan akan nutrisi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin.
Namun, banyak mitos yang beredar seputar makanan yang baik dan buruk untuk ibu hamil.
Penting bagi ibu hamil untuk mengetahui mana yang fakta dan mana yang hanya mitos, agar dapat membuat keputusan yang tepat terkait asupan nutrisi mereka.
Mitos 1: Ibu Hamil Harus Makan untuk Dua Orang
Fakta: Meskipun ibu hamil perlu memastikan mereka mendapatkan cukup nutrisi, ini tidak berarti mereka harus makan dua kali lipat dari porsi biasa. Pada trimester pertama, kebutuhan kalori ekstra hampir tidak ada.
BACA JUGA:5 Tips Menjaga Hubungan Dengan Pasangan Tetap Sehat Saat Hamil
BACA JUGA:9 Manfaat Kesehatan Mengonsumsi Buah Plum Saat Hamil, Ternyata Dapat Mencegah Prematur
Mulai trimester kedua, ibu hamil hanya memerlukan tambahan sekitar 300-500 kalori per hari, tergantung pada tingkat aktivitas dan kebutuhan nutrisi individu. Yang penting adalah kualitas makanan, bukan kuantitasnya.
Mitos 2: Hindari Makanan Laut Karena Kandungan Merkuri
Fakta: Tidak semua makanan laut mengandung merkuri tinggi. Sebenarnya, makanan laut seperti salmon, sarden, dan tuna yang rendah merkuri sangat baik dikonsumsi karena kaya akan asam lemak omega-3 yang penting untuk perkembangan otak janin.