Soekarno: ''Aku dalam Pembuangan, Hanya Kaulah Seorang Jadi Penghiburku"
YAR- Inilah kamar tidur Bung Karno dan Ibu Inggit Ganarsih-Azmaliar Zaros-
Inilah Kisah Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (22) - Soekarno: ''Aku dalam Pembuangan, Hanya Kaulah Seorang Jadi Penghiburku"
OLEH: AZMALIAR ZAROS
RADAR BENGKULU - Mendengar jawaban dari Fatmawati itu, Bung Karno langsung berkata.
''Aku tak mau Fat kasihan padaku. Tetapi kau harus katakan bahwa kau cinta padaku. Ketahuilah Fat, aku bingung untuk menjawab pertanyaan ibuku di Blitar. Berulang kali beliau menyuratiku, kapan ia diberi cucu lelaki.
Dikatakannyalah bahwa mbakyunya sudah mempunyai 4 orang putra. ''Aku dalam pembuangan. Hanya kaulah seorang jadi penghiburku. Jika aku berada di Jakarta, dapat aku berunding dengan Moh. Husni Thamrin atau Mr Sartono dan lain-lainnya. Siapa yang akan memiliki buku-buku yang kau lihat di kamarku itu? Aku ingin satu anak laki-laki. Satu saja. Kalau pun lebih, syukur alhamdulillah. Aku seorang pemimpin rakyat yang ingin memerdekakan bangsanya dari Belanda. Tapi rasanya aku tak sanggup meneruskan jika kau tak menunggu dan mendampingiku. Kamu cahaya hidupku untuk meneruskan perjuangan yang maha hebat dan dahsyat,''ujarnya dengan rayuan maut.
Di Bengkulu ada beberapa cendikiawan Indonesia yang menjadi pejabat keresidenan. Tapi, rapat bergaul dengan kalanganku dan keluarga Bung Karno. Antara lain Dr. Warontu. Ia seorang dokter hewan. Kemudian seorang dokter lainnya. Yaitu, Dr Jamil.
Keduanya masing-masing menjabat Kepala Bagian Kehewanan dan Kepala Bagian Kesehatan Keresidenan Bengkulu. Sekalipun mereka adalah pejabat Belanda, mereka berdua adalah sahabat pribadi dari Bung Karno dan kenalan baik dengan ayah Fatmawati. Maklum, kotanya kecil. Mereka sering piknik maupun main tenis bersama-sama.
Setelah Fatmawati menceritakan pernyataan cinta Bung Karno itu, dia tak dapat mengetahui tanggapan orangntuanya. Fatmawati sendiri jadi bingung dan perasaannya tidak menentu.
Setelah dipikirkan matang-matang oleh ayah, ayahnya mengambil keputusan akan minta nasihat dari orangtua-tua. Tapi tekad Fatmawati sendiri bulat. Andaikatapun pinangan akan diterima, dia baru dapat menyetujui apabila Bung Karno bercerai baik-baik dengan ibu Inggit. Ia tidak dapat menerima poligami. Ia tak mau dimadu.
Untuk menentukan menolak atau menerima permintaan Bung Karno adalah sangat sulit bagi Fatmawati. Bung Karno adalah seorang yang menjadi pemimpin rakyat dan dibenci oleh Belanda.
Putra Indonesia yang sebagian umurnya dihabiskan dalam pembuangan demi kemerdekaan bangsa Indonesia. Mestinya orang akan bangga berada di samping Bung Karno yang mempunyai keberanian dan bersedia berkorban untuk tanah air. Di samping hal itu Bung Karno memang mempunyai kharisma yang kuat sekali.
Jika orang sudah bertemu muka, mendengar apa yang dikatakan rasanya tidak ada pilihan lain kecuali mengiyakan perkataannya. Orang gagah, berwibawa dan tiap kata yang keluar selalu disertai dengan nada yang tegas. Tidak ada mengandung keraguan sedikitpun.(bersambung)