Sopir Angkot Bengkulu Keluhkan Soal Penghasilan dan Penumpang Sepi
Lailatul Fajri sedang menunggu penumpang di Terminal Panorama Kota Bengkulu--
RADAR BENGKULU – Maraknya aplikasi ojek online sejak tahun 2020, adanya tukang ojek manual membuat sopir angkot di Kota Bengkulu mengeluh karena sepinya pelanggan hingga saat ini.
Angkutan Kota atau lebih dikenal Angkot merupakan alat transportasi umum masyarakat Indonesia sejak dulu. Dengan tarif yang murah, angkot banyak penumpangnya. Namun, sejak adanya aplikasi Ojek Online yang menggunakan Motor juga Mobil, banyak masyarakat yang beralih menggunakan aplikasi tersebut karena dinilai lebih efektif.
Lailatul Fajri (52), seorang sopir angkot di Pasar Panorama menyampaikan keluhannya akan sepinya penumpang. Penghasilan yang didapat, sangat jauh berbanding terbalik ketika sebelum ada aplikasi ojek atau taxi online. Dahulu dapat membawa pulang sekitar Rp 300 hingga 400 ribu, namun saat ini dapat Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu adalah yang paling tinggi dalam sehari.
“Wah kalo dulu mah dapatlah kita kisaran Rp 300.000 sampe Rp 400.000-an. Kan kita harus setoran juga Rp 50 ribu ke tempat angkotnya. Kalo sekarang mah kadang sehari cuma Rp 70 ribu, yang dibawa pulang cuma 20 ribu,” jelasnya ketika diwawancarai RADAR BENGKULU pada hari Sabtu, 3 Februari 2024.
BACA JUGA:Masih Diproses, Uji Kompetensi 41 Pejabat Pimpinan Tinggi Pemprov Bengkulu
BACA JUGA:Gaji THL dan Honorer Pemprov Bengkulu Segera Cair, SPM Telah Diproses
Apabila menggunakan angkot atau ojek manual, ujar pemilik angkot warna putih jurusan Panorama, Air Sebakul-Betungan itu, penumpang harus mendatangi terminal atau pangkalan ojek untuk dapat menaikinya, namun apabila menggunakan aplikasi ojek online, penumpang hanya perlu mengorder melalui aplikasi, kemudian menunggu ojek motor atau mobil yang dipesan tiba di depan rumah.
Fajri berharap dapat membeli mobil angkot sendiri agar tidak perlu setoran lagi dan dapat membawa pulang seluruh hasil yang didapat setiap harinya
BACA JUGA:Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu Usulkan 800 Kuota PPPK 2024
“Kalo mau ganti profesi juga sayang. Saya sudah 8 tahun. Maunya ya saya beli angkotnya, jadi nggak perlu setoran kesana lagi. Tinggal setoran sama istri saya aja,” tuturnya.