Khutbah Jumat: Refleksi Makna Perjalanan Hidup Manusia
Dr. Iwan Ramadhan, M.Hi--
Khatib : Dr. Iwan Ramadhan, M.Hi (Dosen UIN Fatmawati Soekarno)
Dari : Masjid Besar Jami' Babussalam, Jalan P.Natadirja KM.8 Kelurahan Jalan Gedang Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu
Hadirin Jamaah Jumat rahimakumullah,
Seiring roda kehidupan yang terus berputar, Jumat demi Jumat pun berlalu. Seiring itu pula khutbah demi khutbah telah sering kita dengarkan, sebagai satu ikhtiar bagi kita untuk menasihati diri agar senantiasa patuh dan tunduk kepada Allah Sang Pencipta.
Melalui khutbah-khutbah itu pula, kesadaran kita seringkali muncul seketika, disertai tekad untuk menjadi hamba-Nya yang benar-benar taat. Namun, padatnya rutinitas dengan berbagai persoalan yang kita hadapi sehari-hari, sering kali membuat kesadaran dan tekad itu pelan-pelan luntur. Bahkan sirna.
Oleh sebab itulah, melalui mimbar Jumat ini, marilah kita berupaya secara lebih sungguh-sungguh memperbaharui iman dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Memperbaiki kembali komitmen kita kepada Allah yang sering kita nyatakan berulang kali namun jarang diresapi. Sebuah komitmen yang mestinya selalu menyertai setiap perjalanan hidup kita, sebagaimana yang selalu kita lafalkan di dalam salat.
“Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada satu pun sekutu bagi-Nya, demikianlah aku diperintahkan, dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”
Kaum Muslimin Jamaah Jumat yang berbahagia,
Imam Ibnu Katsir di dalam tafsirnya menjelaskan, bahwa suatu ketika Umar bin Khathab RA bertanya kepada seorang sahabat bernama Ubay bin Ka’ab RA tentang taqwa.
Walaupun istilah taqwa tersebut merupakan sesuatu yang sudah sangat mereka ketahui, namun bertanya satu sama lain diantara mereka dalam rangka lebih mendalami maknanya adalah hal yang sangat lumrah dan mereka sukai. Ubay bin Ka’ab lalu balik bertanya: “Wahai Umar, pernahkah engkau melewati jalan yang penuh duri ?,” Umar bin Khathab menjawab.
"Ya, saya pernah melewatinya.”
Kemudian Ubay bertanya lagi: “Apa yang akan engkau lakukan saat itu?''