Morning Sickness pada Awal Kehamilan, Begini Cara Mengatasinya
Morning sickness atau mual yang dialami saat hamil tentu bukan hal yang menyenangkan. Rasa mual dan keinginan untuk muntah bisa datang kapan saja, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Agar morning sickness tak mengganggu aktivitas, ada baiknya menge-poto ilustrasi-
-Ibu hamil dilarang merokok dan disarankan untuk selalu menjauhi asap rokok agar tidak mudah mual.
-Konsumsi makanan yang mengandung vitamin B6, seperti biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
-Konsumsi suplemen, seperti vitamin B6, sesuai anjuran dokter.
-Jangan terlalu memikirkan morning sickness. Alihkan perhatianmu pada aktivitas ringan yang menyenangkan.
BACA JUGA:7 Tips Mengelola Nutrisi untuk Mencegah Anemia pada Ibu Hamil
BACA JUGA:9 Tips Mengelola Gula Darah Agar Stabil Selama Kehamilan untuk Mencegah Diabetes Gestasional
+Seiring pertambahan usia janin, gejala morning sickness akan membaik. Pada umumnya, gejala akan hilang ketika kandungan berusia 12 minggu. Namun, ada juga wanita yang mengalami morning sickness untuk waktu yang lebih lama, misalnya selama 3 hingga 4 bulan, bahkan sepanjang kehamilan.
Pada sebagian kasus, tidak sedikit ibu hamil yang mengalami mual dan muntah parah, atau lebih dikenal dengan istilah hiperemesis gravidarum (HG). Ibu hamil yang mengalami HG tidak dapat memasukkan makanan dan minuman, karena muntah yang terlalu sering dan berkepanjangan.
Pada beberapa wanita yang mengalami HG, muntah dapat terjadi lebih dari lima puluh kali dalam sehari. Di samping itu, gejala morning sickness pada penderita HG dapat berlanjut hingga melahirkan. Penderita HG juga berisiko mengalami penurunan berat badan dan dehidrasi, yang berbahaya bagi keselamatan ibu dan janin. Oleh karena itu, kondisi HG memerlukan penanganan medis.
Jika cara-cara di atas tidak meringankan gejala morning sickness, kamu dapat memeriksakan diri ke dokter kandungan. Terlebih jika kamu mengalami penurunan berat badan, mual dan muntah terus berlanjut hingga bulan keempat, muntah lebih dari tiga kali sehari, atau muntah darah.