Kisah Sumarno, Petani Jagung Binaan BSI Maslahat yang Berhasil Berdayakan Masyarakat
Kisah Sumarno, Petani Jagung Binaan BSI Maslahat yang Berhasil Berdayakan Masyarakat-ist-
radarbengkulu.bacakoran.co- Di tengah hamparan ladang jagung yang menghijau di Plunturan, Pulung, Ponorogo, sosok Sumarno (62) berdiri tegak dengan senyum mengembang. Pria yang menjabat sebagai ketua Kelompok Tani Mulyo ini telah membawa perubahan besar bagi komunitasnya, membuktikan bahwa dengan tekad dan dukungan yang tepat, seorang petani bisa menjadi agen pemberdayaan masyarakat.
Dari Jagung Biasa ke Benih Unggul
Perjalanan Sumarno dan 27 anggota Kelompok Tani Mulyo lainnya dimulai dengan menanam jagung biasa untuk pakan ternak. Namun, nasib mereka berubah sejak Februari 2022 ketika BSI Maslahat hadir, memberikan bantuan modal usaha sebesar Rp200 juta yang berasal dari dana infak.
BACA JUGA:Tim Rescue BSI Maslahat Ikut Aktif dalam Pencarian Orang Hilang di Kali Bekasi, Jawa Barat
BACA JUGA:BSI dan BSI Maslahat Serahkan Bantuan Sosial Untuk Operasi Bibir Sumbing dan Celah Lelangit
"Dulu kami hanya menanam jagung biasa. Harganya tidak menentu, sering anjlok saat panen raya," kenang Sumarno. Dengan bimbingan dari BSI Maslahat dan kerjasama dengan PT. CorresCo Seeds Indonesia, kelompok tani ini beralih memproduksi jagung benih.
Husin Al Maliki, Pendamping Program UMKM Ponorogo, menjelaskan, "Transisi dari jagung untuk pakan ternak ke jagung benih membuka peluang baru. Petani tidak hanya mendapat hasil panen, tapi juga keuntungan dari pengolahan benih dengan harga yang lebih stabil."
Hasilnya sungguh menakjubkan. Dengan luas lahan yang sama, pendapatan petani melonjak hingga dua kali lipat. "Kami sangat bersyukur. Penghasilan naik 50% dari sebelumnya," ujar Sumarno dengan mata berbinar.