Khutbah Jumat: Penghambat Kesalehan Seorang Muslim

Sukran Jayadi, S.Sos.I, M.Pd.I-dok/RADAR BENGKULU-

Karena manusia menjadi tidak saleh, maka kekikiran telah mengakibatkan binasanya suatu umat. Hal ini karena  mereka melakukan pertumpahan darah dan ternodalah nilai -nilai kehormatan yang mereka miliki. Disinilah salah satu letak pentingnya bagi kita untuk menjauhi kekikiran.

Rasulullah SAW bersabda yang artinya : ''Jauhilah kekikiran, karena sesungguhnya ia telah membinasakan orang-orang  sebelum kalian, mendorong mereka menumpahkan darah dan menghalalkan semua yang diharamkan Allah.'' (HR. Muslim).

Oleh karena itu, kekikiran jangan dipandang sebagai  sesuatu yang membuat seseorang beruntung hanya karena hartanya tidak berkurang, tapi sebenarnya ia mengalami kerugiaan yang nyata. Misalnya orang lain menjadi tidak suka kepadanya, ketenangan jiwa hilang dari dirinya. Sedangkan di akhirat dia lebih merugi lagi.

BACA JUGA:2 Hal Yang Allah SWT Akan Mengangkat Derajat Kita

BACA JUGA:Amalan Yang Disunnahkan di Bulan Muharram

Allah SWT berfirman yang artinya : “Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. harta yang mereka bakhilkan itu akan  dikalungkan kelak dilehernya di hari kiamat. dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” ( Ali Imran : 180 )

Jamaah Shalat Jumat yang berbahagia

4. Riya Dalam Amal.

Riya adalah melakukan kebaikan bukan karena Allah SWT, tapi karena ingin dilihat orang, dipuji atau ada pamrih dalam amalnya. Riya merupakan perbuatan dan sifat orang-orang munafik. Karenanya, seorang muslim jangan sampai memiliki

sifat yang satu ini karena dengan begitu sulit baginya untuk menjadi orang yang saleh. Dalam konteks ini pula, dikenal istilah sum’ah yang berasal dari kata samma’a yang maksudnya adalah menampakkan amalnya kepada manusia  yang semula tidak diketahuinya dengan maksud agar orang  yang sudah tahu amalnya itu akan memujinya. Allah SWT berfirman :

"Sesungguhnya orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya dihadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali." (QS An Nisa  [4]:142).

Riya merupakan bagian dari kemusyrikan, namun ia tergolong syirik yang kecil, Rasulullah SAW sangat khawatir bila hal ini terjadi pada umatnya, karena sebanyak dan sebagus apapun amal seorang muslim, bila ternyata mengandung kemusrikan meskipun sangat kecil, tidak ada nilai apa-apanya dihadapan Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda, yang artinya : "Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan terjadi pada kalian adalah syirik yang kecil.

Sahabat bertanya: “Apakah syirik yang kecil itu ya  Rasulullah ?”

 Rasulullah menjawab: “Riya” (HR. Ahmad).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan