Kisah Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (12), Tak Sengaja, Ibunya Telah Membuatkan Tato di Dada Fatmawati
12 YAR- Mesin jahit untuk menjahit bendera merah putih ini merupakan salah satu benda yang dapat dilihat di Rumah Ibu Agung Fatmawati di Kelurahan Penurunan Kota Bengkulu--
OLEH: AZMALIAR ZAROS
RADAR BENGKULU - Meskipun sekolah dirantau orang, namun Fatmawati tetap semangat. Ia selalu manfaatkan waktu untuk belajar.
Suatu hari, saat akan berangkat ke sekolah, ia selalu mendapat uang jajan dari ibunya. Namun kali ini tidak. Saat dia minta uang jajan itu, ibunya nampak marah dan mengejarnya dengan sapu ijuk.
Lalu memukulnya. Ia sedih sekali. Dengan berlinang air mata, ia tetap berangkat ke sekolah tanpa uang jajan.
Ia tidak tahu mengapa sampai dimarahi begitu. Mungkin karena saat itu dia tidak punya uang. Sebab, ibunya sering ditinggal ayahnya. Mungkin juga lagi kesal. Untuk melepaskan kesal itu, akhirnya dia jadi sasarannya.
Suatu malam ketika dia sedang tidur, terasa tempat tidurnya bergerak. Rupanya, ibunya sedang mencari nyamuk sambil memegang lampu semprong. Tanpa disangka semprongnya jatuh dibagian dada Fatmawati. Ia terkejut dan berteriak kesakitan.
‘’Kena Ma! Kena Cik!Sakit?’’( Cik: kata timangan ibu untuk Fatmawati).
BACA JUGA:SMPN 4 Kota Bengkulu Sumbang Rp 20 Juta untuk Palestina
BACA JUGA:Wabup Arie SA Lepas Peserta Mabar Trail Adventure
BACA JUGA:Cekcok Dengan Orangtua, Pemuda Ulok Kupai Tenggak Racun Rumput
BACA JUGA:Police Go To School, Kapolsek Ketahun jadi Pembina Upacara di SMKN 5 BU
Keesokan harinya, bagian dadanya yang ditimpa semprong itu nampak membengkak dan melepuh. Ia merasa sakit sedikit akibat dari pembengkakan itu. Secara tidak sengaja ibunya telah membuatkan tato di dadanya.
Ia tak pernah mempunyai tempat makan, kamar tamu, kantor, teras, kamar rekreasi dari masa kanak-kanak hingga remaja seperti kawan-kawannnya. Meskipun orangtua mereka hanya pegawai rendahan di kantor pemerintahan Belanda.
Paman dan istrinya sering mengajak Fatmawati menonton film. Bintang kesayangannya waktu itu adalah Shirley Temple. Jika ada film yang dibintangi Shirley Temple, biasanya tidak dilewatinya. Begitu pula film-film Mesir yang lain adalah kesenangannnya juga.