Inilah Kisah Ravidho Jadi Doktor Termuda UGM dengan IPK 4

Ravidho Ramadhan, doktor termuda dan tercepat UGM, lulus usia 26 tahund engan IPK 4.00--UGM--

Ia juga mengungkapkan bagaimana mengelola waktu antara studi doktoral dengan pekerjaan sebagai asisten riset menjadi tantangan. Dalam hal ini, Ravidho menilai bahwa komunikasi dengan promotor serta pembagian skala prioritas untuk menyelesaikan tugas-tugas ecara efektif merupakan hal yang sangat penting.

Sementara dalam mempertahankan motivasi, ia gemar membaca buku self-improvement dan berdiskusi untuk bertukar ide. Motivasi terbesarnya adalah keluarga, terutama ibu, yang selalu menekankan pendidikan.

Kemudian, ia yang merupakan anak pertama dan suami bertekad menjadi panutan bagi orang-orang tercinta. Secara akademis, dosen pembimbing Prof. Marzuki memberikan dampak besar dalam perkembangan akademisnya.

Maka dari itu, seusai studi S3 ini, ia akan menjalani program post-doctoral di Kyoto University melalui program Japan Society for the Promotion of Science (JSPS) dengan host researcher Prof. Hiroyuki Hashiguchi. Ravidho meyakini bahwa setiap orang juga bisa mencapai impian sepertinya dengan kemauan yang kuat.

BACA JUGA:5 tempat wisata terbaru yang viral dan populer di Raja Mandala Bandung, Sayang Jika Terlewatkan

BACA JUGA:Kemdikbudristek Perkuat Layanan Pendidikan Melalui Digitalisasi

“Satu hal yang saya yakini, pendidikan adalah salah satu jalan paling masuk akal untuk meningkatkan taraf hidup kita dan keluarga di masa depan,” tuturnya.

Salah satu pencapaiannya yang membanggakan adalah artikel pertama miliknya berhasil diterbitkan di jurnal terindeks Q1 Scopus.

Penelitian sebagai tugas akhir ini mengambil topik validasi dan pemanfaatan data satelit Global Precipitation Measurement (GPM) untuk analisis curah hujan dan bencana hidrometeorologi di Indonesia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan