Sejahterakan Petani, BPN Naikkan Harga Jual Gabah Kering Dampak Kondisi Cuaca Tak Menentu dan El Nino

Gabah--

RADAR BENGKULU - Harga gabah kering di Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan. Kenaikan harga gabah kering dipicu oleh keputusan Badan Pangan Nasional dan para pengusaha padi. 

 

Kadis Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, Sisardi, kenaikan ini memang telah ditetapkan. Sementara badan pangan nasional menjamin kesejahteraan petani, konsumen pun diharapkan dapat tersenyum karena adanya pengendalian untung bagi mereka.

BACA JUGA:Petani Keluhkan Kondisi Irigasi Sekunder Tak Kunjung Diperbaiki

"Harga gabah padi kering ini, berdasarkan keputusan Badan Pangan Nasional dan partisipasi pengusaha padi, mengalami kenaikan dibandingkan periode sebelumnya. Badan Pangan Nasional berkomitmen untuk menjaga kesejahteraan petani, sehingga mereka dapat merasakan manfaat dari hasil panennya," kata Sisardi.

 

Diketahui, harga gaba kering panen saat ini sekitar Rp 6.510 per kilogram di pasaran. Sementara petani hanya mendapatkan Rp 5.000 per kilogramnya. Kesenjangan ini tentu memunculkan pertanyaan, terutama terkait bagaimana agar petani yang selama ini enggan turun ke sawah bisa diberdayakan untuk meningkatkan produksi gabah padi kering.

 

"Ketidak setaraan antara harga produksi dan harga pasar harus menjadi perhatian bersama. Petani perlu didorong untuk aktif berpartisipasi dalam peningkatan produksi, dan ini membutuhkan dukungan lebih lanjut, baik dari pemerintah maupun pihak terkait," tambahnya.

BACA JUGA:Hujan Mulai Turun, Petani Kembali Mengolah Lahannya

Harga gabah padi kering yang tinggi juga berdampak langsung pada harga beras di pasaran. Sementara petani berharap agar kenaikan harga ini dapat membawa kesejahteraan bagi mereka, konsumen mungkin merasa terbebani.

 

"Dalam pandangan jangka panjang, kenaikan harga gabah ini juga mempengaruhi harga beras. Oleh karena itu, perlu ada solusi yang dapat menjaga keseimbangan antara kesejahteraan petani dan kebutuhan konsumen," papar Sisardi.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan