Esensi Ibadah Kurban Sebagai Sarana Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT
Dr. Dedy Novriadi M.Pd.I--
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah Subhanahu Wata’ala memerintahkan kita untuk terus mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wata’ala dengan dua bentuk. Ibadah yaitu Ibadah shalat dan ibadah kurban.
Pertama, Ibadah Shalat
Di dalam Islam shalat mempunyai arti penting dan kedudukan yang sangat istimewa. Karena shalat merupakan ibadah yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat. Rasulullah Sholallahu ‘alaihi Wassalam bersabda:
Artinya: Yang pertama kali dihisab (amalan) seorang hamba pada hari kiamat adalah sholatnya..(HR. At Tirmidzi, Ahmad, An Nasa’i dan Ibu Majah)
Allah Subhanahu Wata’ala menberikan teguran yang keras bagi hambanya yang melalaikan atau menunda-nunda waktu shalat, sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wata’ala dalam Al Quran surah Al Ma’un ayat 1-5:
Artinya: Tahukah kamu orang yang mendustakan agama ? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya. (QS. Al Ma’uun: 1-5)
Maka, jangan pernah melalaikan atau menunda-nunda waktu shalat, apalagi sengaja meninggalkan shalat. Ancaman Allah Subhanahu Wata’ala sangat keras bagi orang yang sengaja meninggalkan shalat akan dimasukkan kedalam neraka Saqar, sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wata’ala dalam Al Quran surah Al Muddatsir 42-43:
Artinya : Apakah yang memasukkan kamu kedalam Neraka Saqar ? Mereka menjawab kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat. (QS. Al Muddatsir 42-43)
Itu pulalah sebabnya Nabi Ibrahim ‘alahi Wassalam selalu berdoa kepada Allah Subhanahu Wata’ala:
Artinya: '' Ya Tuhanku, jadikanlah Aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.''(QS.Ibrahim:40)
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Kedua, Ibadah Kurban.
Kepatuhan dan ketundukan serta cara kita mendekatkan diri kepada Allah tidak cukup hanya dengan mendirikan shalat. Tetapi harus sampai pada kemauan dan kesungguhan kita dalam berkurban.
Berkurban menjadi salah satu indikator kepatuhan, ketundukan, dan kesungguhan kita di dalam menjalankan perintah Allah Subhanahu Wata’ala. Bahkan Rasulullah Sholallahu ‘alaihi Wassalam bersabda menenggur keras bagi umatnya yang mampu tapi tidak mau berkurban:
Artinya : Barangsiapa mempunyai Keluasan Rezeki (mampu berqurban) tetapi ia tidak mau berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat kami shalat.(HR. Ahmad dan Ibnu Majah)