Kisah Teladan Keluarga Nabi Ibrahim AS
Prof. Dr..H. Zubaedi M. AG M. Pd--
Nabi Muhammad SAW sangat mengecam umatnya yang telah mampu berkurban, tetapi enggan untuk menunaikannya, hal ini tergambar dalam sabdanya yang artinya: “Siapa yang mendapati dirinya dalam keadaan lapang, lalu dia tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat sholat kami.” (HR. Ahmad dan Ibn Majah).
4. Berjiwa Sosial untuk berbagi dengan sesama
Dengan Syariat Kurban ini, kaum muslimin dilatih untuk meningkatkan rasa kemanusiaannya, mengasah kepekaannya dan menghidupkan hati nuraninya. Setiap muslim harus memiliki rasa perhatian, kepedulian, solidaritas, dan persaudaraan antara sesama.
Kesimpulannya adalah ibadah kurban mempunyai nilai ketauhidan yang sangat kental, dimana Nabi Ibrahim AS dengan mengurbankan anak satu-satunya yang amat dicintainya mengajarkan umat manusia sikap bertauhid yang sesungguhnya, Beliau membebaskan dirinya dari penghambaan kepada materi menuju penghambaan kepada Allah SWT semata. Jika seseorang telah terbiasa melakukan ibadah kurban dan mengetahui makna sebenarnya maka hatinya akan merasa lebih tentram dan nikmat dalam menjalankannya.
Hadirin Jamaah Idul Adha yang dimuliakan Allah,
Mudah-mudahan perayaan Idul Adha kali ini, mampu menggugah kita untuk terus bersemangat, rela berkurban demi kepentingan agama, bangsa dan negara amiin 3x ya robbal alamin.