Tiga Kali Longsor di Lebong, Jalan Lintas Lebong-Rejang Lebong Sempat Terputus

Musibah tanah longsor kembali melanda Desa Talang Ratu, Kecamatan Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong-Ist-

RADAR BENGKULU  - Musibah tanah longsor kembali melanda Desa Talang Ratu, Kecamatan Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong, pada Minggu 9 Juni 2024 lalu. Longsor kali ini merupakan kejadian ketiga dalam beberapa bulan terakhir di desa tersebut, menambah panjang daftar bencana alam yang mengancam wilayah ini.

Longsor di Desa Talang Ratu tidak hanya mengakibatkan kerugian material, tetapi juga memutuskan jalan lintas Lebong - Rejang Lebong selama beberapa jam.

 Akses yang terputus ini menimbulkan gangguan signifikan bagi warga dan aktivitas ekonomi di daerah tersebut.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, menyatakan bahwa pemerintah provinsi segera bertindak untuk menangani longsor yang terjadi sejak Minggu lalu.

BACA JUGA:Tuntaskan Pekerjaan Tahap I, Pemdes Bintunan Lakukan MDST

 BACA JUGA:15 Peserta Bersaing Ikuti Seleksi Calon Perangkat Desa Marga Mukti, 6 Gugur 9 Lanjut

"Kemarin ada longsor di tebing Talang Ratu sudah ditangani. Jadi longsornya itu memang tanah yang dibuat hole itu alat berat kita sudah stay. Kemudian, ada tanah yang turun memang penanganan darurat diperlukan," jelasnya.

Herwan Antoni menambahkan, untuk penanganan permanen, pihaknya sedang dalam proses pengusulan anggaran di APBDP 2024. 

"Kalau penanganan permanen masih menunggu masih dalam proses pengusulan anggaran di APBDP 2024 mendatang," ujarnya

Dalam keterangannya, Herwan juga menjelaskan bahwa kondisi tanah di Lebong yang lembut menjadi faktor utama penyebab longsor berulang kali terjadi. Untuk itu, diperlukan pemasangan pelapis tebing permanen serta bronjong di sisi tebing dekat sungai.

 BACA JUGA:Peduli Sesama, Personil Polsek Bersama Bhayangkari Serahkan Bantuan Kepada Korban Banjir Rob

"Iya, itu karena memang tekstur tanahnya lembut. Kalau hujan berpengaruh pada titik-titik yang lokasi sudah dikikis. Kita sudah rencanakan beberapa titik pemasangan (bronjong) itu harus ada pemasangan. Karena, kan berbatasan dengan sungai. Kemudian pelapis tebing harus ada. Ini yang sekarang kita sedang dalam proses penanganan permanen," katanya.

Penanganan darurat telah dilakukan dengan menggunakan alat berat yang sudah ditempatkan di lokasi. Namun, penanganan jangka panjang memerlukan tindakan lebih lanjut. Termasuk pengusulan anggaran untuk pelaksanaan proyek tersebut. 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan