Program Kuliah Gratis untuk Perangkat Desa di Provinsi Bengkulu Dilanjutkan
Provinsi Bengkulu melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) kembali melanjutkan program beasiswa kuliah gratis bagi perangkat desa pada tahun 2024-Ist-
BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Utara Gelar Rapat Final Kesiapan MTQ XXXVI Tingkat Provinsi
"Jadi, tunjukkan bahwa kalian itu mempunyai ilmu yang lebih dari yang lain dan diharapkan juga mereka meningkatkan bagaimana mereka melaksanakan pengelolaan pemerintahan yang ada di desa. Buat seminim mungkin kesalahan-kesalahan. Terapkan ilmu yang kalian dapatkan saat kuliah dan terapkan dalam pelayanan kepada masyarakat."
Program ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah Provinsi Bengkulu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di tingkat desa. Dengan tambahan ilmu dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan tinggi, aparatur desa diharapkan dapat mengelola pemerintahan desa dengan lebih baik, transparan, dan akuntabel.
BACA JUGA:HPMP Indonesia Ajukan 5 Poin Ini Saat Audiensi dengan Gubernur Bengkulu
BACA JUGA:BPN Bengkulu Selatan Lakukan Sosialisasi Inventarisasi Data Lokasi Indikatif Pengadaan Tanah
Siswanto juga mengingatkan bahwa pengelolaan pemerintahan desa yang baik akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Oleh karena itu, pemerintah provinsi bertekad untuk terus melanjutkan dan mengembangkan program-program peningkatan kapasitas aparatur desa seperti ini.
Dengan dimulainya kembali program beasiswa kuliah gratis bagi perangkat desa, diharapkan semakin banyak aparatur desa yang dapat meningkatkan kompetensinya dan berkontribusi lebih efektif dalam pembangunan desa.
Program ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan hal serupa dalam rangka pemberdayaan aparatur desa.
- Masa Depan Program Beasiswa
Melihat antusiasme dari aparatur desa pada angkatan pertama, Dinas PMD Provinsi Bengkulu optimis bahwa program ini akan terus berlanjut dan berkembang. Pemerintah Provinsi Bengkulu berencana untuk memperluas cakupan dan mungkin menambah jumlah penerima beasiswa di masa mendatang, tergantung pada evaluasi hasil dari angkatan pertama dan kedua.
"Evaluasi dari angkatan pertama sangat positif, dan kami berharap hasil yang lebih baik dari angkatan kedua. Kedepannya, kami berharap bisa menambah jumlah penerima beasiswa dan memperluas cakupan program ini," kata Siswanto.
Program beasiswa ini tidak hanya sekadar memberikan pendidikan gratis, tetapi juga sebagai upaya strategis untuk menciptakan aparatur desa yang profesional dan kompeten. Dengan bekal pendidikan yang baik, diharapkan para aparatur desa dapat menjadi motor penggerak pembangunan desa yang lebih maju dan sejahtera. (Wij)