Ada Potensi Terbentuknya Koalisi Besar Parpol dalam Pilwakot Bengkulu 2024

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Bengkulu, Mirza, SH, M.Kn, mengakui bahwa pertemuan tersebut diinisiasi oleh Ketua DPC Partai Demokrat Kota Bengkulu, Suhartono, SH.-Ist-

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Partai Demokrat yang dihadiri oleh Suhartono sebagai inisiator. Kemudian, PKS yang diwakili Ketua DPD Kota Rahmat Widodo, Hanura diwakili oleh Sudisman, PKB diwakili Marwan, Perindo diwakili Ketua DPD Kota Edi Haryanto, PDIP dihadiri oleh Ketua DPC Mirza bersama Ketua Tim Penjaringan Deden Abdul Hakim, serta PPP diwakili Ketua DPC Kota Dedi Exwan, dan Partai Demokrat diwakili oleh Suhartono sendiri sebagai Ketua bersama Sekretaris Leo Fadli Bakti.

Sebelumnya Suhartono yang sering disapa   Dang Tono mengungkapkan rasa syukur atas keberlangsungan pertemuan silaturahmi tersebut. 

"Alhamdulillah, inisiasi pertemuan silaturahmi bersama-sama dengan tujuh dari delapan pimpinan partai politik, termasuk dari Demokrat, tempat mendaftar sebagai bakal calon, berjalan lancar. Satu partai, yakni Partai Nasdem yang semestinya dihadiri oleh Ketua DPD Kota, Rahmad Mulyadi, berhalangan hadir karena sakit. Saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih," kata Dang Tono.

Menurutnya, pertemuan silaturahmi perdana tersebut menjadi langkah awal untuk mencoba menyamakan persepsi menuju Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwakot) Bengkulu yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang.

Tujuan utamanya adalah membicarakan kemungkinan terbentuknya koalisi besar dalam pengusungan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota untuk periode lima tahun mendatang.

"Dari pertemuan perdana ini, belum ada kesempatan apapun. Tetapi, lebih kepada penyamaan persepsi dalam mencari bakal calon Walikota dan Wakil Walikota dari kandidat yang sudah mendaftarkan diri sebelumnya." jelas Dang Tono.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa jika hasil dari pertemuan pertama ini mengarah pada pemilihan balon Walikota dan Wakil Walikota, namun beberapa partai tidak bergabung dalam wacana koalisi yang diinisiasinya, hal tersebut tidak menjadi masalah. Setiap partai memiliki mekanisme tersendiri yang harus dilalui, dan keputusan akhir tetap berada di pusat.

"Kami, sebagai kandidat dan pimpinan salah satu partai, akan menghormati setiap keputusan dari tujuh partai ini. Namun, kami telah berupaya untuk menggalang koalisi besar menuju Pilwakot, dengan fokus pada siapa yang akan ditunjuk sebagai bakal Walikota dan Wakilnya, dengan tujuan akhirnya adalah kemenangan," tutur Dang Tono.

Potensi terbentuknya koalisi besar antara Parpol tersebut menjadi sorotan menjelang Pilwakot Bengkulu 2024. Dengan adanya kerjasama antara Parpol, diharapkan dapat memperkuat posisi masing-masing dan memberikan alternatif yang lebih baik bagi masyarakat dalam menentukan pemimpin di Kota Bengkulu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan