Ini Fakta Baru Angka Kemiskinan Sehingga Sulit Turun di Bengkulu Selatan
Kadis Dinsos BS Efredy Gunawan, S.STP.M.Si--
RADAR BENGKULU, MANNA - Persentase penduduk miskin di kabupaten Bengkulu Selatan per data per 30 November 2023 tercatat 17,51 persen. Jumlah ini turun 0,35 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang dilaporkan 17,86 persen.
Sulitnya turun angka kemiskinan ini salah satu faktornya ada dimasyarakat itu sendiri.
Berdasarkan hasil koordinasi Dinas Sosial dengan pihak Badan Pusat Statistik (BPS) masih banyak masyarakat yang tidak jujur.
Kepala Dinas Sosial Efredy Gunawan,S.STP.M.Si menyampaikan pihaknya pernah bertanya kepada petugas sensus BPS Bengkulu Selatan,bahwa masih banyak masyarakat yang tidak jujur saat ditanyai terkait kehidupan sehari - hari,serta harta yang dimiliki.
"Tentu saja dengan jawaban seperti itu, kriterianya termasuk dalam katagori miskin. Padahal berbagai macam bantuan sudah kita berikan dari Kementerian Sosial, apalagi ada yang perbulan seperti BPNT dan PKH masa sudah bertahun- tahun tidak juga berubah kehidupan masyarakat tersebut,"papar Efredy diruangannya Kamis (28/03).
Bahkan perkembangan persentase penduduk miskin dalam 10 tahun di Kabupaten Bengkulu Selatan dalam tren turun, bergerak dari kemiskinan sebesar 21,91 persen menuju ke 17,51 persen. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), total penduduk pada 2023 lalu di kabupaten ini berjumlah 173,13 ribu jiwa.
BACA JUGA:Program Internet Gratis Didalam Masjid Mulai Dimanfaatkan
BACA JUGA:Mewujudkan Pemerintahan yang Bersih, Bebas KKN Serta Peningkatan Pelayanan Publik
Kalau dibandingkan dengan wilayah lain di Bengkulu, persentase penduduk miskin di kabupaten ini masuk dalam daftar urutan tiga besar.Wilayah lain dengan persentase penduduk miskin di urutan dua teratas di provinsi Bengkulu adalah Seluma 18 persen dan Kaur 17 persen.
"Langkah kita untuk itu semua,pada kesempatan yang ada kita selalu menyampaikan kepada masyarakat tentang pedoman kita dalam kehidupan yaitu Al -Quran dan Hadits.Seperti surat Al Maun artinya siapa yang mendustakan agama dan orang yang menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin ,maka celakalah bagi orang-orang yang sholat.Artinya kalau kita merasa mampu tetapi kita tetap menerima bantuan maka secara tidak langsung memakan anak yatim,bahkan ada contoh mengambil bantuan di bank BRI menggunakan motor ataupun menggunakan mobil walupun jelak,"pungkas Efredy.