Memasuki Bulan Puasa, Harga Ayam Potong Masih Mahal

Pedagang ayam potong di Pasar Panorama--

RADAR BENGKULU – Hendak memasuki bulan puasa Ramadhan, harga ayam melonjak naik cukup tinggi. Sebelumnya harga ayam senilai Rp 35.000 hingga Rp 36.000/kg, namun saat ini harga ayam mencapai Rp 38.000 hingga Rp 40.000/kg.

Meilisa Putri, seorang pedagang ayam di Pasar Panorama, Kota Bengkulu menyampaikan bahwa sudah sekitar 2 minggu harga ayam mulai naik. 

Salah satu penyebab naiknya harga ayam adalah harga pakan yang sudah mahal, sehingga modal yang dikeluarkan oleh para pedagang juga tinggi dan hasil keuntungan pun tipis.

“Udah 2 minggu ini naik. Biasanya Rp 35 ribu sampe Rp 36 ribu per kilo, sekarang Rp 40 ribu. Tapi masih ada juga la yang beli. Harga pakan kan sekarang mahal, makanya ayamnya naik. Lagian udah mau masuk bulan puasa, udah tiap taun juga dari dulu begitu, tiap mau masuk bulan puasa ayam pasti naik,” ujar Meilisa saat diwawancarai oleh RADAR BENGKULU pada tanggal 25 Februari 2024.

Meilisa juga menyampaikan ada kemungkinan untuk harga ayam turun kembali, tergantung dengan jumlah stok ayam di dalam kota. Apabila stok ayam di Kota cukup banyak, bisa jadi harga ayam akan turun kembali. Meilisa juga berharap apabila harga ayam turun, tidak terlalu jauh dengan harga wakttu naik. Agar, tidak susah untuk naik harga kembali.

Disamping itu, Risna Wati yang merupakan salah seorang pembeli ayam mengeluhkan harga ayam yang mulai naik. Risna yang juga merupakan seorang pedagang seblak merasa susah mencari untung saat ini, dimana saat ini banyak harga pangan yang mulai naik. Mulai dari ayam, cabai, hingga kencur yang merupakan bumbu utama dari seblak juga naik cukup jauh.

BACA JUGA:Kenaikan Harga Beras dan Sembako, DKP Seluma Gelar Operasi Pasar

BACA JUGA:Penilaian Ombudsman: Pemkab Kaur Masuk Zona Hijau, Nomor 1 se Bengkulu

“Wah susah sekali sekarang, semuanya mahal. Gara-gara banyak yang mahal, jadi kita mulai pasang harga bumbu, kita pasang 2 ribu. Sebelumnya kan enggak, kita cuma hitung harga toppingnya aja, kebetulan kita seblaknya prasmanan. Sejak pasang harga bumbu kita jadi sepi, padahal seblumnya lumayan rame. Biasanya kita topping ayamnya ada ceker sama sayap, sekarang salah satunya aja, nggak lagi dua-duanya karnna kemahalan,” ujar Risna ketika diwawancarai oleh RADAR BENGKULU di Kedai Seblak miliknya, di Rawa Makmur, Kota Bengkulu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan