Pemerintah Perkuat Program Bangga Kencana dengan Pengucuran DAK di Bengkulu Rp 49 M

Pemerintah terus memperkuat program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) melalui pengucuran Dana Alokasi Khusus-ist-

 

RADAR BENGKULU - Pemerintah terus memperkuat program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) melalui pengucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) Sub Bidang Keluarga Berencana (KB) di seluruh Tanah Air.

Di Provinsi Bengkulu, pada tahun 2024, alokasi DAK Sub Bidang KB mencapai anggaran sebesar Rp 49 miliar.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, M. Iqbal Apriansyah, DAK ini terdiri atas DAK Fisik dan Non Fisik yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu. DAK Fisik senilai Rp 7,3 miliar. Sedangkan DAK Non Fisik mencapai Rp 42,2 miliar.

"Alokasi DAK Fisik meliputi tiga kabupaten. Yaitu Kabupaten Kepahiang sebesar Rp 1,8 miliar, Kota Bengkulu Rp 2,5 miliar, dan Kabupaten Bengkulu Selatan Rp 2,8 miliar," ujar M. Iqbal.

BACA JUGA:Prabowo - Gibran Unggul di TPS Tempat Rohidin Mersyah dan Helmi Hasan

BACA JUGA:DPK Provinsi Bengkulu Terus Berinovasi Tingkatkan Literasi

Pengucuran dana ini bertujuan untuk memperkuat pelaksanaan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Bengkulu.

Sementara itu, alokasi DAK Bantuan Operasional Keluarga Berencana Non Fisik sebesar Rp 42 miliar tersebar di beberapa kabupaten. Antara lain Kabupaten Kepahiang, Lebong, Rejang Lebong, Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah, Mukomuko, Seluma, Kaur, Bengkulu Selatan, dan Kabupaten Bengkulu Utara.

M. Iqbal menyebut bahwa alokasi DAK BO-KB tahun 2024 mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya, mencapai Rp 49 miliar dari Rp 36,164 miliar pada tahun 2022 dan Rp 38,291 miliar pada tahun 2023.

"Anggaran DAK Non fisik digunakan untuk membantu operasional layanan publik di daerah, dengan beberapa indikator kinerja sebagai sasaran pada 2024," paparnya.

Indikator kinerja tersebut meliputi penurunan Total Fertility Rate (TFR), peningkatan angka prevalensi kontrasepsi modern (mCPR), penurunan angka kelahiran menurut umur (ASFR), dan penurunan angka kebutuhan KB modern yang tidak terpenuhi (unmet need).

"Selain itu, ada program penurunan stunting melalui dukungan Program Bangga Kencana dengan menurunkan prevalensi balita stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024," tambah M. Iqbal.

BACA JUGA:Menyikapi Pemilu Sebagai Proses Demokrasi yang Menggembirakan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan