Dinsos Bagi-Bagi Air Minum Gratis Untuk Masyarakat yang Antre BBM

Dinsos bagi air minum gratis--
RADAR BENGKULU - Ditengah krisis BBM beberapa hari terakhir di seluruh SPBU di Kota Bengkulu dan akhirnya terjadi antrean panjang kendaraan yang ingin mendapatkan BBM. Hingga Selasa, 27 Mei 2025 antrean panjang masih terjadi. Seperti di SPBU Kampung Bali, antrean motor sampai ke simpang Sukamerindu. Terkait hal ini, petugas dari Dinas Sosial Kota Bengkulu berinisiatif turun ke jalan untuk membagikan air minum atau air mineral kepada pengendara yang sedang mengantre, terutama pengendara sepeda motor.
Sejak pagi, puluhan dus air mineral habis dibagi-bagikan kepada para pengendara motor di beberapa SPBU. Sore harinya kegiatan pembagian air mineral dilanjutkan kembali.
Kadis Sosial Kota Bengkulu, Sahat Marulitua Situmorang berharap apa yang sudah pihaknya (Dinsos) perbuat terkait kegiatan membagikan air mineral kepada pengendara motor itu bisa diikuti. Sahat mengatakan bahwa gerakan membagikan air mineral ini adalah inisiatif dan bentuk rasa simpati.
BACA JUGA:Walikota Sambut Kepala BNPB, Langsung Tinjau Posko Penanggulangan Bencana
BACA JUGA:40 Perusahaan Didatangkan di Job Fair Pemkot
“Kita melihat fenomena terakhir ini di Kota Bengkulu di beberapa SPBU terlihat warga yang mengantre BBM. Jadi, kita mencoba dari sisi tugas kita dari Dinas Sosial Kota Bengkulu memberikan semacam perhatian. Kita lihat yang ngantre ini kan kebanyakan menggunakan sepeda motor. Ada Ibu-ibu sambil bawa anaknya. Makanya kita utamakan sepeda motor, karena mereka terpapar langsung dengan mata hari, debu dan angin. Jadi kita sepakat gotong royong di jajaran Dinas Sosial Kota Bengkulu untuk memberikan air minum atau air mineral yang kita bagikan di beberapa titik,” jelas Sahat.
“Air mineral ini memang tidak mahal dan tidak begitu membebani teman-teman di Dinsos. Tapi terlihat masyarakat yang menerima air langsung minum menikmatinya, mereka merasa terpuaskan dahaganya. Karena kita melihat tidak semua membawa air minum. Jangan sampai waga kita yang mengantre mengalami dehidrasi. Mereka mungkin haus, tapi ragu meninggalkan kendaraannya untuk membeli air,” demikian Sahat.