Arena Festival Tabut di Pantai Panjang Bengkulu Mulai Ramai

Arena Festival Tabut di Pantai Panjang Bengkulu--

RADAR BENGKULU - Arena Festival Tabut yang dipusatkan di Sport Center Pantai Panjang Bengkulu sudah mulai ramai pada hari Selasa, 24 Juni 2025. 

Seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah kini tengah bergerak cepat memastikan segala persiapan berjalan lancar.

Panitia penyelenggara melakukan persiapan komprehensif meliputi penyiapan stand -stand para pedagang , pemasangan alat- alat permainan, dekorasi jalan protokol, sound system, pengamanan lahan parkir, serta koordinasi dengan berbagai pihak lainya.

Para pedagang sudah banyak yang menyewa stand  untuk acara Festival Tabut yang akan datang dan sudah banyak juga yang mulai berjualan .

BACA JUGA:Wawali Lepas Siswa-siswi Peserta Lomba Robotik

BACA JUGA:Walikota Ajak Seluruh Masyarakat Saksikan Festival Tabut, Dedy : Kami Tunggu Kehadirannya di Pantai Panjang

”Kami sudah dua hari yang lalu menyewa stand. Karena takut ga kebagian lapak,” kata  Titin, pedagang minuman dan makanan ringan saat ditemui RADAR BENGKULU, Selasa, 24 Juni 2025.

Untuk tahun ini harga sewa stand naik sekitar 20-30% dibanding tahun lalu. Karena, ada peningkatan biaya operasional dan penyesuaian lokasi yang lebih strategis.

Tradisi Tabut akan dimulai pada tanggal 1 Muharram dan mencapai puncaknya pada 10 Muharram 1446 H. Prosesi puncak berupa arak-arakan Tabut dari berbagai kampung menuju tempat pembuangan tabut dijadwalkan dimulai pukul 13.00 WIB.

Kegiatan Festival Tabut tahun akan diselenggarakan di Lapangan Sport Center Pantai Panjang Kota Bengkulu. Berbeda dengan tahun lalu yang dilaksanakan di Lapangan Merdeka karena ada perubahan dari pemerintah daerah. “ Tentu dalam segi pengunjung dan suasana   pasti akan berbeda dari sebelummnya. Kalo di lapangan Merdeka tahun lalu tempatnya kurang luas. Sedangkan di lapangan Sport Center ini luas tentunya, “ ujar  Titin 

Tradisi Tabut merupakan warisan budaya yang telah berlangsung selama ratusan tahun di Bengkulu, dibawa oleh pedagang Arab dan India pada masa kolonial. Perayaan ini memperingati wafatnya Imam Husein, cucu Nabi Muhammad SAW, di Padang Karbala. 

Bagi masyarakat Bengkulu, Tabut tidak hanya bernilai religius tetapi juga menjadi identitas budaya yang memperkuat kerukunan antarumat beragama.

BACA JUGA:Tim Penggerak PKK Kota Bengkulu Gelar Kegiatan Pembinaan 10 Program Pokok PKK

Prosesi Tabut dimulai dengan pembuatan replika makam (Tabot) di setiap kampung, dilanjutkan dengan berbagai ritual selama 10 hari. Puncak acara berupa arak-arakan spektakuler dengan mengusung Tabut diiringi musik tradisional Dol, Tassa, dan Dhol menuju tempat pembungan di Karbela  sebagai simbol penghormatan kepada Imam Husein.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan