Nasib Program Kuliah Gratis Perangkat Desa di Bengkulu Terancam Mandek

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Provinsi Bengkulu, Siswanto, S.Sos, M.Si-Windi/RADAR BENGKULU-

RADAR BENGKULU  — Harapan ratusan perangkat desa di Provinsi Bengkulu untuk meningkatkan kapasitas melalui program kuliah gratis tampaknya harus tertahan. Pemerintah Provinsi Bengkulu masih belum dapat memastikan kelanjutan program beasiswa penuh tersebut untuk angkatan ketiga. Ketiadaan anggaran di tahun 2025 dan belum adanya keputusan dari Gubernur Bengkulu menjadi kendala utama.

"Angkatan ketiga masih dalam pertimbangan. Kita akan lihat dulu, memungkinkan atau tidak untuk dilanjutkan," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Bengkulu, Siswanto SSos MSi.

Menurut Siswanto, program kuliah gratis yang telah berlangsung sejak 2022 itu belum mendapatkan alokasi anggaran untuk penerimaan mahasiswa baru tahun ini. Meski demikian, dua angkatan sebelumnya dipastikan tetap berlanjut. Bahkan angkatan pertama direncanakan akan diwisuda dalam waktu dekat.

"Untuk angkatan pertama dan kedua, anggarannya sudah tersedia di APBD 2025. Jadi, programnya tetap jalan. Khusus angkatan pertama, tahun ini mereka akan wisuda," ujarnya.

BACA JUGA:Program Semi Militer Anak Nakal Masih Dikaji, Gubernur Helmi Siapkan Dua Lokasi

BACA JUGA:Turut Bangun Pondasi SDM Unggul, BRI Perkuat Pendidikan di Daerah 3T dengan Teknologi

Program kuliah gratis bagi perangkat desa merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi Bengkulu. Gagasan ini lahir dari kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di tingkat pemerintahan desa yang selama ini kerap menjadi titik lemah dalam pelayanan publik dan pembangunan di daerah.

"Program ini diberikan tidak hanya kepada kepala desa, tapi juga seluruh perangkat desa. Tiap angkatan terdiri dari 100 orang yang dibiayai penuh oleh pemprov selama lima semester," jelas Siswanto.

Para peserta kuliah mendapatkan pembiayaan mulai dari biaya pendidikan, uang semester, hingga bantuan transportasi. Perkuliahan dilaksanakan melalui kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi di Bengkulu yang telah ditunjuk oleh pemerintah.

Namun, program ini kini menemui tantangan baru. Ketiadaan anggaran untuk angkatan ketiga memunculkan kekhawatiran bahwa semangat peningkatan kualitas SDM desa akan kembali terhenti. Di tengah berbagai persoalan desa seperti pengelolaan dana desa, administrasi, hingga pemanfaatan teknologi, kebutuhan akan peningkatan kapasitas perangkat desa menjadi semakin relevan.

BACA JUGA:Wawali Resmi Buka KMD Kwarcab Kota Bengkulu

BACA JUGA:Ini Dia Daftar Minuman Alternatif Selain Kopi untuk Menemani Aktivitas Harian

Meski belum ada keputusan final, Siswanto menekankan bahwa pihaknya tetap akan mengupayakan agar program ini bisa berlanjut. “Kita masih menunggu arahan dari Pak Gubernur. Jika nantinya ada peluang untuk menggeser anggaran atau ada sumber dana lain, tentu akan kita perjuangkan agar angkatan ketiga tetap bisa dibuka,” katanya.

Hingga kini, belum ada kepastian apakah angkatan ketiga akan dibuka pada semester mendatang. Pemerintah Provinsi Bengkulu diharapkan segera mengambil keputusan agar perangkat desa yang telah menanti tidak kecewa. Jika anggaran tetap tidak tersedia di APBD, opsi lain seperti kerja sama pendanaan dengan pemerintah pusat atau lembaga donor perlu dipertimbangkan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan